VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu 19 November 2008, diperkirakan bergerak mendatar (sideways).
“Dari sisi teknis, IHSG masih berpeluang terkoreksi,” kata analis pasar modal dari Perum Pegadaia Deni Hamzah kepada VIVAnews di Jakarta. Dia memperkirakan, indeks akan bergerak pada kisaran batas bawah (support) 1.150 dan batas atas (resistance) di level 1.230.
Pada transaksi Selasa 18 November kemarin, IHSG ditutup pada posisi 1.189,86 atau melemah 47,07 poin (3,81 persen) dari hari perdagangan sebelumnya.
Di bursa regional pada perdaganga kemarin, indeks Nikkei 225 Jepang melemah 194,17 poin (2,28 persen) ke level 8.328,41, Hang Seng Hong Kong turun 613,64 (4,54 persen) ke posisi 12.915,89, dan Straits Times Singapura terkoreksi 46,5 (2,66 persen) menjadi 1.703,17.
Sedangkan bursa Wall Street ditutup positif. Indeks Dow Jones terangkat 151,17 poin (1,83 persen) ke level 8.424,75, Standard & Poor's 500 menguat 8,37 poin atau 0,98 persen ke posisi 859,12, dan indeks gabungan Nasdaq naik 1,22 poin (0,08 persen) ke level 1.483,27.
Menurut Deni, secara teknis indeks berpotensi kembali terkoreksi. Hal itu terlihat dari indikator teknis seperti parabolic SAR dan stochastic oscillator yang menunjukkan pergerakan mendatar (sideways) cenderung melemah. “Tembusnya nilai tukar rupiah ke level psikologis Rp 12.000 per dolar AS juga memicu sentimen negatif investor,” jelasnya.
Namun, dia mengakui, bursa regional masih akan memberikan sentimen dominan pada pasar domestik, terutama pasar Wall Street. Sehingga, saat bursa AS ditutup menguat diperkirakan berimbas positif pada bursa regional, termasuk IHSG. “Jadi, kemungkinan pasar kita akan sideways,” ujar Deni.
Pengamat dan praktisi pasar modal Gifar Indra Sakti juga berpendapa, indeks Rabu masih berpotensi turun, karena pada perdagangan Selasa sudah menembus level batas bawah tren melemah (break support down trend) di level 1.209, sehingga berpotensi membentuk tren turun baru. “Indikator teknis, seperti stochastic oscilator, moving average convergence divergence (MACD), dan moving average (MA) juga memberikan sinyal turun,” jelasnya.
Dia menambahkan, sentimen yang berkembang di pasar masih cenderung negatif, baik dari eksternal maupun domestik. Seperti bursa regional yang masih labil dan turunnya harga-harga komoditas. “Jadi, indeks tetap ada kecenderungan melemah. Support ada di level 1.161 dan resistantance di posisi 1.225,” ujar Gifar.
Rekomendasi Saham
Deni merekomendasikan, saham-saham sektor perbankan, infrastruktur dan otomotif. Sebab, kata dia, secara fundamental harga saham-saham sektor tersebut masih cukup murah saat ini.
Gifar menyarankan, investor membeli terbatas (buy on weakness) pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sebab, kata dia, kedua saham itu secara teknis berpotensi berbalik arah menguat (rebound) dan berfundamental positif.
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Jika Ada Kejanggalan Warga Bisa Lapor Polisi dan Foto Mobil Pelat Nomor Khusus
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Belakangan ini pelat nomor khusus kembali menjadi sorotan, banyak mobil mewah menggunakan pelat dewa tersebut ternyata palsu, dan sudah diamankan pihak kepolisian. Terbar
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
18 menit lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Pamer Pasangan di Hari Raya Idul Fitri, Wika Salim Ungkap Sosok Kekasih Barunya
JagoDangdut
18 menit lalu
Wika Salim, penyanyi dangdut yang dikenal dengan keceriaannya, merayakan lebaran tahun ini dengan senang hati karena tidak lagi datang sendirian ke acara keluarga.
Selengkapnya
Isu Terkini