Krisis Ekonomi Global

50 Perusahaan di Kawasan Berikat Bangkrut


VIVAnews
- Hempasan krisis ekonomi global memukul industri di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda, KBN Cakung, dan Tanjung Priok, Jakarta Pusat. Sebanyak 50 perusahaan di tiga kawasan ini gulung tikar,

Dipastikan puluhan ribu tenaga kerja akan menganggur. Pengangguran dipastikan meningkat karena saat ini ada tujuh perusahaan lagi di KBN Marunda dan Cakung yang terancam bangkrut.

Sebagian besar perusahaan tersebut bergerak di industri garmen dengan pasar ekspor Amerika Serikat.

Data Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara (Sudin Nakertrans Jakut) menyebutkan, terhitung Januari hingga November 2008, sebanyak 50 perusahaan di tiga kawasan industri seperti KBN Cakung, KBN Marunda, dan Kawasan Tanjung Priok telah gulung tikar.

Perusahaan itu bangkrut karena ekspor yang terus menurun dan perusahaan sudah tidak bisa lagi membiayai produksi dan operasional. Puluhan perusahaan mempekerjakan puluhan ribu tenaga kerja.

Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jakarta Utara, Saut Tambunan, mengatakan dari 87 perusahaan garmen di KBN Cakung, tujuh di antaranya terancam gulung tikar. Mereka terancam bangkrut karena nilai ekspor yang terus anjlok hingga 75 persen.

"Padahal biaya produksi dan operasional perusahaan mengalami kenaikan," kata Saut seperti dikutip situs resmi Pemerintah Provinsi DKI.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan
Ilustrasi pergerakan saham

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Saham berdividen merupakan saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada para pemegang saham. Berikut ini penjelasan manfaat dan risiko saham berdividen

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024