Periode 17-21 November 2008

Net Buying Asing Sepekan Melonjak 148%

VIVAnews  –  Total pembelian bersih (net buying) oleh investor asing selama periode 17-21 November 2008 meningkat 148,3 persen menjadi Rp 77 miliar dibandingkan Rp 31 miliar pada pekan sebelumnya. Nilai transaksi beli asing selama pekan lalu mencapai Rp 2,59 triliun dengan transaksi jual Rp 2,52 triliun.

Transaksi beli asing itu juga meningkat Rp 273 miliar atau 11,7 persen dibandingkan pekan sebelumnya Rp 2,32 triliun. Sementara itu, volume transaksi beli naik 493 juta saham atau 27,5 persen menjadi 2,28 miliar saham dibandingkan pekan sebelumnya 1,79 miliar saham.

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sepekan lalu, total transaksi saham tercatat 9,41 miliar unit senilai Rp 7,09 triliun dengan frekuensi 188.447 kali. Namun demikian, indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 9,34 persen menjadi 1.146,27 dibanding level tertinggi selama pekan lalu 1.236,93.

Pada periode tersebut, indeks saham sektor pertambangan turun paling besar, dari level tertinggi 904,88 menjadi 790,54. Disusul indeks sektor keuangan dari posisi 151,77 menjadi 134 atau terkoreksi 14,41 persen. Selanjutnya indeks saham di sektor perdagangan dan jasa melemah 13,59 persen, perkebunan (9,8 persen), industri (6,09 persen), dan industri dasar (5,6 persen).

Rata-rata price to earning ratio (PER) saham di BEI sebesar 11,34 kali dengan price to book value (PBV) 1,61 kali.

Sementara itu, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) selama sepekan lalu membukukan nilai transaksi terbesar, yakni mencapai Rp 912,95 miliar, disusul PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 847,6 miliar, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 762,75 miliar.

Untuk volume transaksi terbanyak, saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memimpin dengan 1,89 miliar saham berpindah tangan. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menyusul dengan volume perdagangan 884 juta unit, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebanyak 833 juta unit.

Saham PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatatkan kenaikan harga tertinggi (top gainer) setelah menguat 20 persen menjadi Rp 180 dari pekan sebelumnya Rp 150. Posisi berikutnya saham PT Prima Alloy Steel Tbk, naik 19,6 persen dari Rp 117 menjadi Rp 140, dan PT Wahana Phonix Mandiri Tbk (WAPO) terangkat 19,05 persen menjadi Rp 75 dibandingkan sebelumya Rp 63.

Pencetak kerugian terbesar selama sepekan lalu adalah saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Harga saham sektor pertambangan itu anjlok 39,7 persen menjadi Rp 1.050 dari pekan sebelumnya Rp 1.740. Saham PT Sentul City Tbk (BKSL) turun 39,5 persen dari Rp 215 menjadi Rp 130, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melemah dari Rp 1.160 menjadi Rp 710 atau terkoreksi 38,8 persen.

Perusahaan efek pencatat nilai transaksi terbesar adalah PT Ciptadana Securities. Broker dengan kode perdagangan KI itu membukukan nilai transaksi Rp 1,08 triliun. Posisi kedua ditempati PT CLSA Indonesia (KZ) yang mencatat nilai perdagangan sebesar Rp 920 miliar, dan PT Kim Eng Securities (ZP) Rp 917,39 miliar. 

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani
VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024