Krisis Global

Menkeu: Rp 100 Triliun Siap Tambah Likuiditas

VIVAnews - Pemerintah akan mempercepat pencairan anggaran belanja lebih dari Rp 100 triliun untuk menambah likuiditas rupiah bagi program pembangunan.

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja

"Program tersebut merupakan program permerintah yang akan dilakukan dalam satu bulan ke depan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam sambutannya pada acara Investor Summit & Capital Market Expo 2008 di Ritz Carlton Jakarta, 25 November 2008.

Menurut Sri, pihaknya sudah memperingatkan seluruh bank, sehingga seluruh pencairan anggaran tersebut harus dilakukan pada tahun ini juga. "Ini bukan untuk spekulasi, tapi untuk aktivitas. Bukan untuk beli dolar, nanti malah bikin runyam."

Selain itu, kata dia, pemerintah memiliki program lain yang akan dijalankan dalam satu bulan ke depan. Program tersebut adalah kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk membeli kembali (buyback) surat utang negara.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Sri menambahkan, pemerintah tetap akan mencermati kondisi pasar modal domestik, seperti ekuitas, obligasi korporasi, dan reksa dana, serta memperdayakan peran dan fungsi pusat investasi pemerintah.

Bahkan, kata dia, pemerintah juga bakal meningkatkan kualitas, koordinasi degan bank sentral (BI) secara kelembagaan atau pun pemberdayaan peran dan fungsi dari komite kebijakan sektor keuangan (KKSK). "KKSK sudah dibentuk berdasarkan peraturan undang-undang beberapa waktu lalu untuk meningkatkan kualitas pada dua sisi kelembagaan dan perannya," jelas Sri.

Sri melanjutkan, program lain yang akan dilakukan pemerintah yakni membangun komunikasi dengan lembaga lain pada tingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta dengan para pelaku bisinis. "Pemerintah juga akan meningkatkan peran lembaga keuangan internasional untuk membantu penyelesaian krisis keuangan global," ujarnya.

5 Fakta Menarik Inter Milan Juara Serie A Musim 2023/2024
Ilustrasi mengemudi di malam hari

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024