BJ Habibie Soal UU Pemilihan Presiden

"Masak UU Jadi Kendala Cari Pemimpin"

VIVAnews - Bekas Wakil Presiden, Baharuddin Jusuf Habibie, meminta rakyat tidak melihat usia ataupun etnis seorang calon presiden. Undang-undang Pemilihan Presiden seharusnya juga tidak membatasi rakyat mencari pemimpin yang terbaik.

"Kita punya selusin kader yang ada di tubuh partai dan di luar partai. Banyak sekali kader-kader terbaik kita. Yang kita harus lakukan sekarang adalah mencari pemimpin terbaik bagi masyarakat kita, bukan membuat kendala bagi kita sendiri," kata Habibie usai menganugerahkan Habibie Award di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 25 November 2008. "Kalau Al Quran dan Bibel saja bisa memudahkan hidup kita, undang-undang masak kita buat untuk menjadi kendala untuk kita sendiri?"

Dan, Habibie yang berdarah campuran Solo-Bugis itu meminta rakyat tidak membeda-bedakan calon berdasarkan usia atau etnis. Carilah pemimpin yang memperjuangkan kepentingan masyarakat umum. "Itu yang harus dipikirkan pemimpin-pemimpin ke depan," katanya.

Habibie menyatakan, kadang kefeodalan pemimpin terbentuk karena lingkungan di sekitarnya. "Jadi, pada saat kekuasaan ada pada seseorang, akan ada grup-grup sendiri di lingkaran orang yang sudah berkuasa itu. Lingkaran itu bisa struktural, bisa kultural," kata Habibie.

Sehingga, pemimpin yang baik, lanjut Habibie, adalah yang teguh pendirian. "Kalau seandainya pemimpin tidak kuat pendiriannya, dia akan dipengaruhi lingkungannya itu. Lingkungan itu bisa berupa keluarga, tim sukses, anggota kabinet."

UU Pemilihan Presiden mengatur syarat minimal pencalonan presiden harus didukung 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara dalam Pemilu. Aturan baru ini membuat sejumlah partai merasa dijegal langkahnya untuk menggolkan calon sendiri karena untuk diketahui, hanya satu partai dalam Pemilu 2004 yang berhasil meraih 20 persen suara Pemilu yakni Golkar.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten
Penumpang bus dari terminal Batoh, Banda Aceh. VIVA/Dani Randi

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Pergerakan arus mudik hari raya Idul Fitri Tahun 2024 di Provinsi Aceh diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024