ASEAN Pahami Kebimbangan Thailand

VIVAnews - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN), Surin Pitsuwan, memahami kebimbangan Thailand saat ini atas jadi tidaknya menyelenggarakan Konfrensi Tingkat Tinggi para pemimpin antar anggota ASEAN dan dengan negara-negara mitra pertengahan Desember. Pasalnya, kendati negaranya tengah diguncang krisis politik, pemerintah Thailand tampak tidak mau merusak momentum kemajuan besar yang telah dicapai ASEAN bila jadwal KTT diundur.

Demikian ungkap Surin dalam perjalanan menuju Thailand, Minggu 30 November 2008. Menurut informasi dari Sekretarian ASEAN di Jakarta, Surin kemarin terbang dari Jakarta menuju Penang, Malaysia, sebelum mengarah ke perbatasan Malaysia-Thailand menggunakan mobil. Surin terpaksa ke Thailand melalui jalur darat karena Bandara Internasional Suvarnabhumi dan Don Mueang di Bangkok tutup, masing-masing sejak Selasa dan Rabu pekan lalu.

Penutupan kedua bandara utama di Thailand tersebut akibat jalan masuk ke bandara diblokir oleh kelompok oposisi yang anti pemerintah pimpinan Perdana Menteri Somchai Wongsawat. Mereka bertekad tidak akan pergi hingga Somchai mundur dari jabatannya. Akibatnya kegiatan ekonomi dan bisnis di Thailand menjadi lumpuh.

Korban Tewas Mudik Lebaran 2024 Berkurang dari Tahun Lalu, Jumlahnya 429 Orang

Sebenarnya, Menteri Luar Negeri Thailand, Sompong Amornvivat Kamis pekan lalu sempat mengisyaratkan pengunduran jadwal KTT, yang berlangsung tanggal 14-15 Desember 2008, akibat krisis politik yang masih belum usai. Namun, esoknya, Somchai meralat pernyataannya dengan menyatakan bahwa jadi tidaknya penyelenggaraan KTT ASEAN sesuai jadwal akan diputuskan dalam rapat kabinet Selasa esok, 2 Desember 2008.  

"Pimpinan Thailand telah mengutarakan kepada saya atas keengganan mereka untuk menunda penyelenggaraan KTT. Mereka khawatir, kalau KTT ditunda menghambat kemajuan ASEAN yang ditandai dengan ratifikasi Piagam ASEAN oleh seluruh anggota dan siap diberlakukan mulai 15 Desember," kata Surin.     

Selain kemajuan di tingkat intra-kawasan, Surin juga mengingatkan bahwa dalam KTT nanti para pemimpin 16 negara Asia Timur - yaitu ASEAN dan negara-negara mitra - diharapkan bisa mengesahkan sejumlah strategi dan rencana aksi bersama untuk menghadapi krisi keuangan global. Apalagi, pertemuan penting itu juga akan dihadiri oleh pemimpin sejumlah organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, Organisasi Perdagangan Dunia, UNCTAD, dan Bank Pembangunan Asia.  

"Akan ada banyak deklarasi, persetujuan, Nota Kesepahaman, yang akan disahkan dalam KTT tersebut. Banyak pertemuan, kegiatan dan proyek penting yang disiapkan di bawah kepemimpinan Thailand hingga tahun mendatang," kata Surin, yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Thailand.

Namun, bila krisis politik masih belum usai dan Thailand masih belum siap menyelenggarakan KTT, Surin menyatakan bahwa Sekretariat ASEAN tidak akan memaksa pertemuan berlangsung sesuai jadwal. "Saya jamin bahwa kita bisa melakukan  penyesuaian bila Thailand, yang kini menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN dan menjadi tuan rumah KTT ke-14, memutuskan penundaan pertemuan selama beberapa pekan," kata Surin.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, di Gedung BEI Jakarta, Selasa, 16 April 2024.

IHSG Anjlok 2 Persen Lebih Imbas Iran Serang Israel? Direktur BEI Buka Suara

Serangan militer Iran ke Israel telah berdampak pada pasar saham di kawasan Asia sejak pembukaan perdagangan pada Senin, 15 April 2024 kemarin.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024