Kantin itu Bernama Kejujuran

TIDAK seperti biasa, pukul delapan pagi, Kejaksaan Agung dipenuhi dengan seribu siswa SMA. Mereka tidak mengenakan seragam putih, melainkan kaos putih bertuliskan 'Saatnya utamakan Kejujuran.'

Layaknya siswa SMA, mereka bercanda sebelum apel yang diberi nama, Gerakan Aksi Langsung Anti Korupsi Sejak Dini (GALAKSI) dimulai. Menjelang pukul 08.30, Selasa 2 Desember ini, mereka bergerak, menuju lapangan Kejaksaan Agung. Siswa-siswa itu berasal dari sekolah menengah yang ada di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

Bocah SMA itu berbaris bersiap mengikuti apel pagi. Kejaksaan belakangan ini sedang giat menggalakkan aksi antikorupsi sejak dini. Sasarannya siswa SMA.

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Awal Oktober lalu, Jaksa Agung Hendarman Supanji meresmikan kantin kejujuran yang ke-1.000 di SMA 71 Jakarta Utara. ''Biar tidak korupsi sejak dini,'' ujar Natasya, salah satu siswa SMA 70, usai apel.

Kantin kejujuran merupakan koperasi siswa yang menyediakan kebutuhan sekolah, termasuk makanan kecil, layaknya sebuah kantin. Bedanya, kantin ini tidak dijaga petugas. Siswa yang membeli, mengambil barang dan menaruh uangnya sendiri. Jika ada kembalian, tinggal ambil. Tidak ada yang mengawasi.

Gadis berkaca mata ini bercerita, bahwa di sekolahnya belum ada kantin kejujuran. Padahal SMA 70 hanya dibatasi tembok dengan Kejaksaan Agung. 
Lain lagi pendapat Reza Fahlevi, siswa SMA 4 Bekasi ini merespon positif adanya kantin kejujuran di lingkungan sekolah. ''Bisa memotivasi, agar tambah jujur di sekolah,'' tutur Reza.

Di sekolah Reza, kantin kejujuran sudah tiga pekan berdiri. ''Alhamdulillah jalan,'' kata dia. Kepada VIVAnews, siswa kelas dua SMA ini menjelaskan bahwa ada baiknya korupsi dibinasakan saja. ''Negara kita bebas korupsi,'' ujarnya.

Keriuhan generasi muda itu terhenti, ketika orang nomor satu di Kejaksaan tampil sebagai pembina upacara. Di hadapan seribu generasi muda, Hendarman mengatakan bahwa ada baiknya kejujuran dibina sejak dini, sehingga mampu mengubah pola pikir. ''Ada perubahan perilaku dari generasi yang korup menjadi generasi yang tidak korup,'' tuturnya.

Hendarman bukan saja memberikan amanat di hadapan 1.000 siswa itu. Dia juga meresmikan kantin kejujuran di lingkungan kejaksaan agung. Menurut dia adanya kantin kejujuran di lingkungan kejaksaan agung sebagai bentuk komitmen terhadap penanaman nilai-nilai kejujuran. ''Agar bisa jadi teladan,'' ujar Hendarman.

Kantin Kejujuran milik Kejaksaan Agung berada di depan ruang Pusat Penerangan dan Hukum. Ruangan berukuran 2 x 3 meter itu diisi satu meja tulis dan tiga spanduk yang tertempel di tembok. Di bagian tengah, sebuah spanduk bertuliskan 'Watak Jujur Cermin Negara Makmur.' Sedangkan di sisi kiri spanduk bertuliskan 'Maju Terus Sifat Jujur,' dan spanduk satu lagi di sisi kanan bertuliskan 'Allah Melihat, Malaikat Mencatat'.

Sebagai simbolisasi, Jaksa Agung mengguntuing pita merah. Sebelumnya mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus ini memberi nasihat kepada siswa-siwa tersebut.

Hendarman tak lama meninjau kantin tersebut. Tidak lebih dari 10 menit, dia keluar lantas menyalami siswa yang sudah berjajar rapi di depan kantin. Hendarman terlihat membeli tiga botol air mineral, sebelumnya di persemian kantin kejujuran di SMA 71, Hendarman sempat membeli dua bungkus rujak. ''Siswa dilatih kejujuran agar kelak ketika jadi pemimpin tidak korup,'' ujar dia.

Ilustrasi anak-anak .

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024