Pembunuhan Berantai

Ryan Ingin Kasusnya Dijadikan Satu Sidang

VIVAnews - Very Idham Henyansyah atau Ryan menghendaki kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap 11 orang di Jombang dan mutilasi terhaap Heri Santoso di Jakarta dijadikan dalam satu persidangan.

Demikian disampaikan kuasa hukum Ryan, Kasman Sangaji dalam sidang dengan agenda pembacaan eksepsi di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Rabu 3 Desember 2008. "Kami merujuk azas persidangan sederhana, cepat dan berbiaya ringan," ujarnya. 

Di dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP), penggabungan perkara pidana bisa dilakukan pada satu wilayah hukum jika terdakwanya sama. Karena, jika Pengadilan Negeri Depok memvonis dengan hukuman maksimum (hukuman mati) atas kasus mutilasi, tak mungkin Pengadilan Jombang melakukan vonis sama.

Kepada wartawan, Ryan mengaku ingin seluruh kasusnya digabung agar proses hukum cepat selesai. "Saya tidak mau sidang dua kali, lagipula saya tak bisa beradaptasi dengan suasana baru," ujar Ryan.

Dalam eksepsinya, pengacara Ryan menyatakan keberatan dengan dakwaan jaksa penuntut umum. Ia menolak dakwaan primer jaksa dengan ancaman hukuman mati. Pengacara juga menolak dakwaan jaksa yang tidak tersirat rincian secara lengkap, jelas, dan cermat.

Sidang akan dilanjutkan dua pekan depan, Rabu 17 Desember 2008, dengan agenda tanggapan jaksa penuntut umum atas eksepsi terdakwa.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

(Laporan: Ramuna/ Depok)

Kegiatan kelompok usaha PT Bumi Resources Tbk.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan pendapatan secara konsolidasian mencapai US$6,57 miliar di sepanjang tahun 2023. Tercatat, bahwa pendapatan BUMI berdasarkan PSAK

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024