Oscar De La Hoya vs Manny Pacquiao

Kantongi Kelemahan Lawan

VIVAnews - Oscar De La Hoya sumringah luar biasa ketika sarung tinjunya diabadikan dalam wujud patung di Staples Center, Star Plaza, Los Angeles, AS, Selasa, 2 Desember 2008. Kehormatan itu menyejajarkan dirinya dengan legenda olahraga Amerika Serikat, Magic Johnson dan Wayne Gretzky.

"Dalam mimpi tergila saya, tak pernah kepikiran bisa berdiri patung diriku bersebelahan dengan Wayne Gretzky dan Magic Johnson," ujar De La Hoya seperti dilansir sfgate, Rabu, 3 Desember 2008.
 
Namun, rasa bangga itu harus buru-buru ia kubur karena harus bersiap menghadapi partai besar menghadapi Manny Pacquiao. Pertarungan yang akan berlangsung Sabtu, 6 Desember 2008 (Minggu pagi WIB) itu dipastikan akan berlangsung panas.

De La Hoya mempunyai torehan rekor fantastis, 39-5-0, 30 di antaranya berakhir KO. Dan khusus untuk pertandingan ini ia harus diet agar bisa mengimbangi Pacquiao di kelas menengah ringan (53 kg).

De La Hoya sebelumnya berlaga di kelas super welter (77 kg). Dimana ia memperoleh kejayaan lewat kemenangan atas Floyd Mayweather Jr, Ricardo Mayorga, Felix Sturm dan Shane Mosley.

Sebaliknya buat Pacquiao, pertandingan ini akan jadi gengsi tersendiri. Kemenangan atas juara dunia selevel De La Hoya akan menaikkan pamor diri dan negaranya, Filipina. Segitu ngototnya Pacquiao, ia sampai rela membatalkan jumpa fans yang harusnya berlangsung 1 Desember 2008.

"Sekarang waktunya bisnis. Senin merupakan jadwal latihan terakhir dan kami punya banyak kerjaan," kata pelatih Pacquiao, Freddie Roach, beberapa waktu lalu.

Pacquiao sudah mendarat di Las Vegas, Selasa, 2 Desember 2008 malam. Berbagai persiapan sudah ia jalani untuk melakoni pertandingan di kelas welter ringan itu. Kubu Pacquiao bahkan sudah sesumbar sudah menemukan titik lemah De La Hoya, yaitu kurangnya kecekatan.

Namun, Pacquiao bukannya tanpa kekurangan. Tubuhnya lebih mungil dari De La Hoya. Artinya jangkauan pukul De La Hoya akan lebih jauh dibanding petinju Filipina itu.

"Saya merasa nyaman dengan naik kelas ini. Meski banyak orang yang ragu dengan kecepatan saya, tapi semua itu sudah kami atasi di saat latihan. Kami mefokuskan pada kecepatan, karena itulah kunci kemenangan pertandingan ini," ujar Pacquiao.

Terancam Sepi

Ada masalah lebih besar yang harus dihadapi kedua petinju tersebut. Big Match yang akan berlangsung di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, ditakutkan sepi pengunjung.

Pasalnya, harga tiket rata-rata dipatok panitia 1.500 dolar AS (Rp 18,6 juta). Harga ini dinilai memberatkan di tengah badai resesi Amerika Serikat. Itu belum termasuk biaya pelesir dan penginapan bagi pecinta tinju.

Untuk menarik penonton, HBO sebagai pemegang hak siar dengan sistem pay-per-view, menerapkan potongan harga 10-20 dolar AS.

"Kami sadar tantangan ekonomi yang harus dihadapi pecinta tinju. Makanya, kami berusaha menghadirkan fans sebanyak mungkin," ujar pimpinan HBO, Mark Taffet.

Polisi Bagi Takjil Gratis Tapi Tak Ada Pengendara Melintas, Netizen: Anda Berkumpul, Kami Putar Arah
Pelek HSR Speedster

Pelek Baru untuk Mobil Kecil Ini Hadir dengan Beragam Warna

al ini memungkinkan para pemilik mobil kecil untuk mengekspresikan gaya dan kepribadian mereka.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024