VIVANews - Dalam sepekan terakhir, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dilanda kelangkaan minyak tanah. Harga minyak tanah yang mencapai Rp 5000 per liter dari harga normal Rp 3.500 sangat meresahkan masyrakat setempat.
Diduga para spekulan sengaja melakukan penimbunan untuk mencari keuntungan menjelang Natal dan Tahun Baru. Untuk itu,
Pertamina Unit Pemasaran IX Kupang mengambil langkah darurat denganĀ menambah kuota minyak tanah sebanyak 65.000 liter ke 15 pangkalan.
Walikota Kupang, Daniel Adoe menyatakan, meski sudah ditambah, kelangkaan masih terjadi. Dia mengancam akan mencabut izin usaha pangkalan atau agen minyak tanah yang terbuktiĀ menimbun. "Saya akan cabut izin usahanya," kata Daniel, Kamis, 4 Desember 2008.
Langkah selanjutnya, pemerintah daerah bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan perdagangan segera menggelar operasi pasar. "Kami akan menerjunkan Satuan Polisi Pamong Praja di pusat pemukiman penduduk," ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada warga Kota Kupang untuk tidak panik, pemerintah akan berusaha menyediakan minyak tanah dala jumlah yang cukup.
Laporan: Jemris Fointuna/Kupang