Indonesia Siap Rebut Pasar Tekstil Cina

VIVAnews - Pemerintah akan terus menggenjot ekspor tekstil yang menurun seiring melambatnya ekonomi global, terutama Amerika dan Eropa. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah merebut pasar Cina.

"Saat ini sudah ada pengalihan dari Cina ke Indonesia," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pengestu di Istana Negara, Jakarta, Kamis 4 Desember 2008.

Untuk menggenjot ekspor testil, pemerintah telah mengantisipasi pasar-pasar terbuka. Misalnya pasar terbuka di Jepang yang akan diupayakan diambil oleh perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) asal Indonesia. Demikian juga dengan produk sepatu. "Karena itu kan langsung jadi nol bea masuknya. Jadi ini peluang," katanya.

Selain Jepang, pemerintah juga membidik pasar non tradisional mengingat pasar Amerika dan Eropa sudah pasti akan mengalami penurunan. "Atau mengambil pasar yang lain. Tadinya itu diisi Cina, kita potensi bersaing dengan mereka tapi tetap harus ada upayanya," kata dia.

Bersaing dengan Cina, menurut dia bisa dilakukan setelah melihat fenomena negara tersebut, terutama kelemahan-kelemahannya. Saat ini mata uang Cina menguat, sementara rupiah melemah. "Dari sisi itu saja itu sudah ada competitiveness sendiri," katanya.

Fenomena lainnya, di Cina saat ini ada masalah peraturan tenaga kerja yang dianggap menyulitkan. sehingga sudah banyak minat relokasi dari Cina ke tempat lain untuk produksi maupun sumber untuk membeli barangnya. "Itu larinya ke Indonesia dan Vietnam. Jadi ini peluang. Kita sudah promosi. Guanzhou juga sudah ke sini," ujarnya.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan
Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku tak ambil pusing meski partainya gagal melenggang ke Senayan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024