Disebut Titik Rawan Korupsi

Panglima TNI Awasi Rekrutmen Calon Anggota

VIVAnews - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso akan terus menertibkan sistem administrasi dalam rangka perekrutan calon anggota. Pernyataan Djoko itu terkait penyebutan perekrutan calon anggota TNI ternyata menjadi salah satu dari delapan titik rawan korupsi, yang disebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kita terus meningkatkan tertib administrasi terhadap proses perekrutan itu," ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso usai menerima Pasukan Kontingen Garuda XXIII-B/UNIFIL, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 10 Desember 2008.

Presiden Yudhoyono dalam peringatan Hari Antikorupsi di Monas, Selasa, 9 Desember kemarin, menyebutkan ada delapan titik rawan korupsi. Salah satu titik rawan timbulnya korupsi yakni proses pendaftaran pegawai, baik swasta, negeri, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI.

Menurut Presiden, pendaftaran itu membuka peluang terjadinya penyimpangan untuk mencari keuntungan pribadi pejabat. "Ini kan sering terjadi pungutan-pungutan dan ini harus dilakukan pengawasan," kata Presiden Yudhoyono, kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Djoko menilai penertiban administrasi tidak akan pernah berhenti. Langkah itu selalu dilakukan untuk menghindari adanya oknum dan pihak lain yang melanggar mekanisme perekrutan calon anggota TNI. "Agar tidak terjadi penyimpangan dan pelanggaran dalam perekrutan anggota TNI yang baru," tegas Djoko.

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban
Nagita Slavina

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Tyas Mirasih saat itu ingin menjual tas miliknya kepada Nagita dan Raffi untuk membantu biaya pengobatan sang ibunda.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024