Serap Korban PHK, Proyek Sektor Riil Digenjot

VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua Kementerian Negara/Lembaga atau Departemen menjaga keberlangsungan proyek-proyek sektor riil pada 2009. Proyek ini diharapkan mampu menyerap tenaga dari korban-korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Baik korban PHK perusahaan dalam negeri atau para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan ke Indonesia," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto seusai melakukan rapat terbatas yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Rabu 10 Desember 2008.

Rapat itu juga diikuti Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Kehutanan MS Kaban.

Sektor riil, lanjut Djoko, penting untuk menghadapi dampak krisis yang akan semakin terasa pada 2009. "Wapres minta pastikan supaya proyek dapat berjalan dengan baik, tidak terlambat, dan bisa menyerap tenaga kerja," kata Djoko.

Djoko mengatakan, pada 2009 sektor pekerjaan umum diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 1,1 juta kepala keluarga. Selain itu, 25 juta orang per hari dapat dipekerjakan melalui pembangunan infrastruktur Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM).

Setiap Departemen atau Kementerian Negara, menurut Djoko, juga diminta untuk mensupervisi proyek-proyek infrastruktur agar bisa dijalankan dengan baik. "Instruksinya jelas, bagaimana tenaga kerja yang terkena PHK, atau TKI yang dipulangkan bisa diserap," kata Djoko.

Di sektor pertanian, Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan akan berusaha supaya industri kelapa sawit tidak kolaps. Anton menekankan agar industri ini melakukan ekspansi. "Perkebunan sawit bisa menyerap belasan ribu tenaga kerja," kata Anton.

Departemen Pertanian telah menyiapkan Rp 145 miliar untuk pembibitan sapi, Rp 1,5 triliun untuk infrastruktur pertanian, dan Rp 120 miliar untuk pemberdayaan kelembagaan pertanian.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024
Gedung BNI.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI akan menerbitkan surat utang senior dalam denominasi dolar Amerika Serikat atau global bond.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024