VIVAnews - Juru bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal yang lama berguru kepada almarhum Ali Alatas, rupanya kesulitan menyebutkan prestasi Sang Guru. Tetapi, prestasi tertinggi tak tertulis yang diraih Ali Alatas adalah berhasil mendamaikan konfik di Kamboja dan Moro, Filipina Selatan.
"Saya tidak bisa urutkan satu per satu. Tetapi tentu saja, tonggak prestasi beliau tentu saja yang paling tinggi adalah Kamboja," ujar Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Desember 2008.
Menurut Dino, Ali Alatas sudah melanglang buana ke berbagai belahan dunia untuk kepentingan diplomasi Indonesia. Selama 30 tahun, prestasi Ali Alatas dinilai luar biasa. Saat menyelesaikan konflik berdarah di Kamboja, lanjut Dino, Ali Alatas bekerjasama dengan Perancis.
"Ironsinya, beliau (Ali Alatas) tidak pernah dapat kredit, yg dapat kredit itu Perancis. Tetapi yang menyelesaikan terus menerus dengan tekun mencari kompromi dan solusi itu, Ali Alatas. Semua orang tahu itu," tutur Dino.
Tidak hanya itu, jasa lain yang diingat Dino yakni saat Ali Alatas berperan besar dalam perdamaian di Moro, Filipina Selatan. Atas prestasi itu, Indonesia dipandang sebagai negara yang memainkan peran kepemimpinan di ASEAN (Perhimpunan Negara-Negara di Asia Tenggara). "Selama kepemimpinan beliau, bendera kita di ASEAN berkibar," tutup Dino.
Ali Alatas meninggal di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Rencananya, Ali Alatas akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Ali Alatas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan karena memiliki Bintang Adhi Mahaprana dan Bintang Republik Indonesia Utama.
Panglima TNI Blak-Blakan Soal Kembali Sebut KKB Papua jadi OPM
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara soal pemakaian istilah Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali. Dia menyebut, pihaknya mempertimbangkan situasi aksi be
