VIVAnews - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) telah meminta PT Pertamina (Persero) melakukan langkah-langkah antisipatif pascapenurunan harga premium dan solar.
"Kami meminta Pertamina agar melakukan langkah-langkah antisipatif menjaga stok premium dan solar," ujar Kepala BPH Migas Tubagus Haryono kepada VIVAnews di sela rapat kerja, Menteri Energi, BPH Migas, dan Pertamina dengan Komisi VII Bidang Energi DPR, di Jakarta, Senin 15 Desember 2008.
Langkah-langkah antisipatif itu, kata dia, di antaranya melakukan indetifikasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang mengurangi stok BBM, maupun kepada SPBU yang tidak melakukan delivery order (DO) hari ini. Langkah lain, Pertamina segera melakukan pengiriman premium dan solar lebih awal ke SPBU yang teridentifikasi kritis pasokan.
Langkah ini agar kejadian kelangkaan premium dan solar tidak terjadi lagi. Pada penurunan harga premium 1 Desember lalu, pengusaha memilih tidak mengambil premium di depo Pertamina. Pengusaha mogok pada 29 dan 30 November, meminta pemerintah mengganti penuh seluruh selisih harga penurunan premium. Akibatnya, stok premium di pasar berkurang, bahkan terjadi kelangkaan.
Untuk penurunan kali ini, pemerintah berjanji akan memberikan kompensasi terhadap pemilik SPBU terkait dengan penurunan harga premium dan solar. Melalui kompensasi ini, pemerintah berharap kelangkaan bahan bakar minyak tidak terjadi lagi.
Janji Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jaksel: Tanggal 20 Mau Pulang, Malah Pulang Selamanya
Kebakaran yang melanda toko frame, bernama Saudara Frame, menyebabkan 7 korban jiwa meninggal dunia seketika di lokasi. Api melahap dengan cepat ke seluruh toko 4 lantai.
