Elpiji Langka

Agen dan Pengecer Mengeluh

VIVAnews - Kelangkaan gas elpiji masih dirasakan agen dan pengecer. Mereka mengeluhkan pasokan yang belum menentu.

Habibah (45), agen elpiji di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Barat kepada VIVAnews, Rabu 17 Desember 2008 mengaku baru bisa mendapatkan pasokan gas tadi pagi setelah empat hari mencari ke sejumlah wilayah.

Di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Srengseng, ia hanya berhasil mengisi ulang 300 tabung ukuran tiga kilogram dan 50 tabung ukuran 12 kilogram. Padahal hari-hari biasanya ia bisa mendapat pasokan dua kali lipat dari
kondisi saat ini. 

"Hari ini lebih seret dibandingkan hari kemarin-kemarin. Pasokan masih belum menentu. Kemarin bisa lebih dari 300 tabung," keluh Habibah. Seretnya pasokan, kata dia, sudah dialami sejak dua pekan terakhir sehingga ia terpaksa menjatah pasokan gas untuk para pengecer.

Ia juga tidak bisa langsung memasok kepada pengecer, karena banyaknya permintaan, sehingga pengecerlah yang terpaksa antre di tempatnya. "Saya batasi 10 tabung untuk satu pengecer. Mereka datang dari mana-mana, ada yang datang dari Tanah Abang, paling jauh dari Blok A, Jakarta Selatan," tutur Habibah.

Kepada para pengecer Habibah melepas satu tabung ukuran tiga kilogram seharga Rp 13.500 per tabung. Sementara dari SPBU ia membeli Rp 12.750 per tabung. Di tangan konsumen, harga jualnya rata-rata sekitar Rp 15.000 per tabung. Sedangkan tabung ukuran 12 kilogram dijual Rp 75 ribu.

Sunarti (35), pengecer elpiji di Jalan Srengseng Prapatan, Jakarta Barat mengaku untuk mendapat pasokan gas, ia harus mengantre selama empat hari berturut-turut dan baru mendapatkannya di hari keempat.

"Baru pukul 09.00 tadi. Itu pun hanya dapat 12 tabung untuk berat tiga kilogram dan 6 tabung ukuran 12 kilogram," katanya. Padahal calon pembeli yang mencari gas, jumlahnya sudah tidak terhitung saking banyaknya. Sunarti menjual gas elpiji ukuran tabung tiga kilogram Rp 16.000, sedangkan ukuran 12 kilogram Rp 75 ribu.

PT Pertamina (Persero) berjanji kelangkaan elpiji akan segera teratasi. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal mengatakan, saat ini antrean truk tangki elpiji di sejumlah terminal transit utama (TTU), seperti Tanjung Priok sudah tidak padat lagi.

"Saya sekarang lagi meninjau SPBE di Priok, antrean sudah tidak banyak. Tadinya ada 10 yang antre sekarang tinggal tujuh truk," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal kepada VIVAnews.

Menurut dia, pada 21 Desember pasokan elpiji impor akan masuk dengan kapasitas 2.000 metrik ton (MT), dilanjutkan pada 22 Desember dari lapangan Petrochina di Jabung dengan kapasitas 40.000 MT, dan pada 25 Desember, masuk lagi elpiji impor dengan kapasitas 3.000 metrik ton (MT). "Jadi aman, jngan melihat antrean terus panik," kata dia.

Menurut Faisal, sebenarnya tidak ada kelangkaan elpiji. Antrean yang terjadi disebabkan kekhawatiran masyarakat akan terjadi rush. Padahal pasokan elpiji dan tabung Pertamina tetap ada dengan jumlah yang aman.

Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia
Edy Rahmayadi.(B.S.Putra/VIVA)

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan

Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi diwakili tim pemenangan mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sumut 2024, di Kantor DPD PDIP Sumut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024