VIVAnews - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) telah menerima komitmen pinjaman Rp 5 triliun lebih dari sekitar enam bank. Pinjaman tersebut berbentuk sindikasi bank dan bilateral.
Perseroan akan mengalokasikan Rp 1,5 triliun dari pinjaman itu untuk biaya pengembangan (development cost) dan sisanya guna memenuhi fasilitas pada proyek-proyek perseroan.
Direktur Utama Bakrieland Development, Hiramsyah S Thaib, mengatakan, bank pemberi pinjaman tersebut terdiri atas bank lokal dan asing. Setiap bank bisa memberi komitmen hingga Rp 2,6 triliun.
"Komitmen itu belum dikucurkan semua, karena untuk dana jaga-jaga," kata dia dalam konferensi pers perseroan di Wisma Bakrie 2 Jakarta, Jumat 19 Desember 2008.
Sementara itu, perseroan mengalokasikan biaya pengembangan pada 2009 sebesar Rp 3 triliun. Selain dari pinjaman, 25-30 persen biaya pengembangan berasal dari ekuitas dan sisanya hasil penjualan produk perseroan.
Direktur Keuangan Bakrieland Development, Ferdinand Sadeli, menambahkan, hingga akhir Desember 2008, ekuitas perseroan mencapai Rp 4,3 triliun.
Menurut dia, biaya pengembangan dianggarkan untuk mengembangkan unit properti dan jalan tol dengan komposisi 50:50. Bisnis jalan tol merupakan infrastruktur utama yang akan terus dikembangkan perseroan.
Jalan tol ruas Kanci-Pejagan, lanjut dia, diharapkan bisa mulai beroperasi pada Mei atau Juni 2009. Sebelumnya, perseroan menargetkan ruas tol itu beroperasi pada September atau Oktober 2009.
"Saat ini, sudah mulai konstruksi. Akuisisi lahan juga hampir rampung 100 persen," kata dia. Ferdinand menambahkan, operasional ruas tol lain juga diharapkan bisa dipercepat.
Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi
Mantan Kasubag Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Isnar Widodo turut mengungkapkan ada permintaan reimburse untuk biaya ultah cucu SYL ke Kementan
