Pembangunan Pabrik Besi & Baja Molor Lagi

Kalla Tegur Gubernur Kalimantan Selatan

VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegur Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin. Teguran Kalla ini soal tertundanya lagi pembangunan proyek industri hulu baja dan besi di Kalimantan Selatan.

Awalnya, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin masih mengucapkan sambutan selamat datang dan menceritakan prestasi wilayah, di Kantor Pelindo III, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu, 20 Desember 2008.

Tak lama kemudian, Kalla tiba-tiba mengambil mikrofon dan langsung berbicara, "Sudah langsung saja! Saya kesini mau melihat perkembangan proyek pembangunan industri baja dan besi," tegur Kalla.

Sebagai informasi, proyek pembangunan ini seharusnya sudah berjalan sejak 1,5 tahun yang lalu. Maka itu, Kalla datang meninjau sejauh mana proses proyek pembangunan di lahan seluas 200 hektar ini akan dimulai. Ternyata, proyek ini akan baru dimulai pada Maret 2009.

"Saya tidak ingin datang untuk kedua kalinya. Gubernur, Krakatau Steel harus segera selesaikan, selisih-selisih sedikit harus diselesaikan," kata Kalla tegas.

Kalla melanjutkan, bila proyek ini tidak juga berjalan maka Indonesia kembali tergantung dengan bangsa lain. Maka itu, proyek yang tanahnya baru dibebaskan 30 hektar ini, harus segera rampung. Bila proyek pembangunan berjalan sekarang, maka ketika produksi besi dan baja dimulai, harga komoditas tersebut sudah dalam kondisi baik.
"Kalau tidak, kembali lagi kita jual tanah air, habislah jalan, habislah sungai, jadi kota hantu. Ini harus segera dilaksanakan, karena harga sekarang masih murah 30-40 persen dan ketika selesai dalam dua tahun mendatang, harga-harga sudah dalam kondisi baik," ujar Kalla.

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia
Nikita Mirzani

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Di mata Nikita Mirzani, Rizky Irmansyah adalah sosok laki-laki berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024