Imam Addaruqutni

Setelah Kader Muhammadiyah Ditelantarkan

VIVAnews - Akhir 2006, nama Imam Addaruqutni mencuat di media massa nasional ketika mendeklarasikan sebuah partai baru: Partai Matahari Bangsa. Tahun 2007, Imam Addaraqutni kembali muncul ketika disebut-sebut telah menikmati sebagian kecil dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan yang dikumpulkan Menteri Kelautan dan Perikanan kabinet Gotong Royong, Rokhmin Dahuri. Imam Addaruqutni bahkan sempat diperiksa Komisi Antikorupsi dan lalu membantah tuduhan telah menikmati dana haram itu.

Imam tersangkut kasus korupsi karena pada tahun 1999 sampai 2004 Imam duduk di Senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi Reformasi. Imam saat itu kader Partai Amanat Nasional, partai yang didirikan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Amien Rais.

Namun, Pemilu 2004, Imam yang dilahirkan 4 Juni 1969 di Tulungagung, Jawa Timur, gagal mencalonkan diri kembali sebagai wakil rakyat. Imam lalu mengatakan PAN telah menelantarkan kader-kader Muhammadiyah untuk ditaruh sebagai calon anggota legislatif.

Dan diam-diam, Imam menghimpun diri bersama kader-kader muda Muhammadiyah untuk mendirikan sebuah partai baru. Imam bersama eksponen Angkatan Muda Muhammadiyah mendeklarasikan Perhimpunan Amanat Muhammadiyah (PAM) pada 9 Maret 2005 di Jakarta. PAM berbekal restu Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Sidang Tanwir III Muhammadiyah di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 2-5 Desember 2004, yang membolehkan adanya partai untuk menampung suara Muhammadiyah.

11 Desember 2006, Imam mendeklarasikan Partai Matahari Bangsa di Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Ahmad Rofiq, mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, menjadi Sekretaris Jenderal. Sesuai namanya, PMB memakai lambang matahari berwarna merah yang memiliki 12 sinar.

"Kami berusaha mengembalikan para kader Muhammadiyah ke jalan yang benar," ujar Imam menjelaskan keberadaan partainya usai mendeklarasikan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, sebagai calon presiden pada Kamis, 18 Desember 2008, lalu.

Imam memang benar-benar Muhammadiyah tulen. Arek Jawa Timur ini menghabiskan masa kecil di sekolah-sekolah Muhammadiyah di kampung halamannya. Kemudian Imam berkuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Jakarta sambil aktif di organisasi-organisasi Muhammadiyah seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Adalah saat menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah (1998-2002) yang mengantarkan anak dari Hajjah Asmiatun ini ke dunia politik. Imam hadir dalam deklarasi PAN "Secara incognito. Hadir tidak dikenal, karena sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah tidak boleh terlibat politik praktis," katanya.

Menjauh dari PAN, Imam mengajar di PTIQ sampai kemudian menjadi Dekan Fakultas Hukum. Namun hiruk-pikuk politik terus mengitarinya. "Bagi sebagian orang lagi politik adalah jalan hidup sehari-hari. Karena sebenarnya politik itu aktif dalam gerak nyata sehari-hari," katanya berfilosofi.

Partai yang dipimpinnya sekarang juga penuh dengan kader-kader Muhammadiyah. Sembilan puluh persen calon anggota legislatif PMB, seperti yang diutarakan Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, merupakan kader dan simpatisan Muhammadiyah.

Dan bukan Partai Amanat Nasional yang dianggap kompetitor PMB dalam Pemilu 2009 mendatang melainkan Partai Keadilan Sejahtera. "Karena banyak kader yang masuk ke PKS, kami menjadikan partai tersebut rival. Kenapa? Karena kami yakin mereka pun akan mempertahankan kader-kader Muhammadiyah," ujarnya.

Dan Imam bersama kawan-kawannya telah berijtihad, Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dicalonkan sebagai presiden. Din dinilai sebagai tokoh paripurna, yang bisa mewakili konstituen Muhammadiyah namun mengerti cara mengelola urusan pemerintahan.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024