VIVAnews - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terpilih MS Hidayat akan mengurangi persentase pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2009. Caranya dengan menggenjot usaha manufaktur dan usaha kecil menengah (UKM) yang serapan tenaga kerjanya besar.
Menurut estimasi Kadin, pada kuartal I dan II 2009, jumlah PHK mencapai 150 ribu orang. Bahkan, angka yang dilansir dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencapai 1 juta tenaga kerja.
Dalam waktu dekat, Kadin akan mengajak Apindo merumuskan langkah-langkah yang dapat dilakukan mencegah gelombang PHK. "Kalau bisa menurunkan separuhnya saja, sudah bagus. Tidak bisa menghilangkan sepenuhnya," kata Hidayat di Jakarta, Senin 22 Desember 2008.
Hidayat memprediksikan angka pertumbuhan ekonomi 2009 yang tidak akan lebih dari 5 persen memperlihatkan adanya sektor-sektor yang terpuruk. Dia menilai, perlu ada kebijakan penguatan pasar domestik untuk mengganti pangsa ekspor yang tergerus akibat krisis serta kebijakan peningkatan daya beli masyarakat.
Kemarin, Kadin dalam Musyawarah Nasional V merekomendasikan sembilan langkah untuk mengatasi krisis. Kesembilan rekomendasi itu meliputi, pertama, memantapkan stabilisasi ekonomi dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memulihkan transaksi antarbank, dan tersedianya likuiditas dan pendanaan yang memadai untuk kelancaran sektor usaha.
Kedua, menyediakan rambu-rambu untuk mencegah masalah keuangan yang berpotensi sistemik dengan mekanisme jelas dan dapat segera diimplementasikan bila terjadi krisis likuiditas perbankan. Ketiga, mempercepat tersedianya paket stimulus yang signifikan dan mencakup insentif perpajakan, baik untuk sektor padat karya dan UKM maupun percepatan waktu restitusi pajak.
Keempat, mempercepat pelaksanaan ekspansi fiskal yang efektif khususnya penyerapan optimal untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Kelima, mempercepat implementasi kebijakan sektor agro, pangan, dan energi melalui koordinasi erat antardepartemen, serta antara pusat dan daerah.
Keenam, meninjau kembali beberapa ketentuan perpajakan dengan tujuan penurunan atau pembebasan pajak untuk barang tertentu guna meningkatkan permintaan domestik. Ketujuh, mendorong percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur yang terbentur berbagai kendala, dan pengembangan industri kreatif nasional.
Kedelapan, mengkaji peluang efisiensi biaya logistik di pelabuhan, biaya listrik peak hour, dan rasionalisasi berbagai iuran dan retribusi, baik di pusat maupun di daerah. Kesembilan, terus memajukan Indonesia sebagai tempat investasi atraktif, dan melakukan perlindungan pasar dalam negeri dari barang selundupan dan melalui mekanisme yang disepakati Organisasi Perdagangan Dunia.
VIVA.co.id
19 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Mitsubishi Pajero Sport baru dipersenjatai mesin diesel berkode 4N16 empat silinder berkapasitas 2.400cc yang dilengkapi intercooler turbo dengan sistem injeksi, yang dap
Menurut Anas bin Malik, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, terdapat lima dosa yang beliau nyatakan dapat menghapus pahala puasa Ramadhan. Salah satu dosanya yaitu gibah.
Monty Tiwa, Sutradara Terkemuka Indonesia Di Balik Kesuksesan Dear Jo
IntipSeleb
sekitar 1 jam lalu
Monty Tiwa, seorang sineas ternama dalam dunia perfilman Indonesia, kembali mengukir prestasi melalui arahannya dalam serial drama terbaru berjudul Dear Jo.
Bertemu Raffi Ahmad, Jirayut Tak Sungkan Beri Pujian untuk Suami Nagita Slavina
JagoDangdut
34 menit lalu
Jirayut kini menjadi salah satu penyanyi dangdut asal Thailand yang sukses berkarier di Indonesia. Tak hanya itu, belakangan Jirayut juga mengisi beberapa acara televisi.
Selengkapnya
Isu Terkini