VIVAnews - Kejaksaan Agung memeriksa mantan Duta Besar Indonesia untuk China, Yuwana dalam dugaan korupsi biaya kawat di Kedutaan Besar China. Usai diperiksa, mantan duta besar tahun 1995-1997 itu mengaku memang ada biaya untuk pemutihan di masa ia menjabat.
"Tidak ada pungutan karena ada surat keputusan dari Departemen Kehakiman tahun 1995 karena saat itu pemohon visa untuk ke Indonesia masih membutuhkan clearance," ujar Yuwana kepada wartawan usai diperiksa pukul 18.15 WIB di Kejaksaan Agung, Selasa 23 Desember 2008.
Namun, ia mengaku tidak tahu mekanisme pelaksanaan pungutan biaya tersebut setelah ia tidak lagi menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk China.
Dalam kasus tersebut, kejaksaan telah menetapan dua mantan duta besar sebagai tersangka. Mereka adalah mantan DUta Besar Indonesia untuk China, Kuntara (2000-2002) dan Aa Kustia (2002-2004). Dua tersangka itu diduga bertanggung jawab atas penyimpangan biaya kawat yang merugikan keuangan negara sebesar 10,275,684.85 Yuan dan US$ 9613.
Mereka diduga telah mengenakan biaya kawat sebesar 55 Yuan atau US$ 7 antara Mei 2000 hingga Oktober 2004. Peraturan itu ditetapkan untuk setiap warga yang memohon visa, paspor, dan surat perjalanan laksana paspor. Namun, uang-uang itu tidak pernah di setor sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak.
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Izinkan Nathan Tjoe-A-On Balik ke Timnas Indonesia U-23, Ini Alasan Heerenveen
Bandung
14 menit lalu
Nathan Tjoe-A-On dipastikan kembali ke Timnas Indonesia untuk pertandingan babak perempat final Piala Asia U-23 melawan Korea Selatan pada Kamis (25/04) atau Jumat (25/4)
Thales, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-6 SM, dikenal karena pemikirannya yang mendalam tentang alam semesta dan kontribusinya dalam bidang matemati
Ketua Partai Gerindra Gresik Jadi Pendaftar Pertama Calon Bupati di Partai Demokrat
Jatim
28 menit lalu
Politik uang harus menjadi musuh bersama agar fokus utama lebih diberikan pada kerja-kerja keras untuk membangun sentra-sentra pertumbuhan ekonomi serta pemberdayaan.
Inilah Alasan Mengapa Socrates Lebih Memilih Diadili Pengadilan Athena daripada Melarikan Diri
Wisata
28 menit lalu
Socrates, salah satu tokoh filsafat paling terkenal dalam sejarah, dihadapkan pada pilihan sulit ketika diadili di pengadilan Athena pada abad ke-5 SM. Meskipun memiliki
Selengkapnya
Isu Terkini