Mitra Rajasa Incar Pendapatan Rp 1,2 Triliun

VIVAnews – PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) menargetkan pendapatan hingga akhir 2008 sebesar Rp 1,2 triliun. Pendapatan tersebut meningkat signifikan setelah akuisisi saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) beberapa waktu lalu. Tanpa akuisisi, perseroan hanya akan mencatatkan pendapatan Rp 160 miliar.

"Apexindo akan mengontribusi hingga lebih dari 75 persen terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan," kata Direktur Keuangan Mitra Rajasa, Inu Dewanto Koentjaraningrat usai paparan publik perusahaan di gedung Graha Niaga, Jakarta, Selasa 23 Desember 2008. 

Inu menambahkan, pendapatan Mitra Rajasa pada 2009 diharapkan mencapai Rp 1,7 triliun dan laba bersih Rp 89-90 miliar. Apexindo akan mengontribusi sekitar 95 persen terhadap pendapatan konsolidasi. "Pada 2009, Apexindo akan mengontribusi selama 12 bulan, sedangkan pada 2008 hanya beberapa bulan," ujarnya.

Sementara itu, pendapatan Mitra Rajasa diperkirakan sama dengan akhir 2008, yakni sekitar Rp 160 miliar. Laba bersih Rp 10 miliar, atau naik dari 2008 sebesar Rp 6-7 miliar. Hingga kuartal III-2008, pendapatan Mitra Rajasa secara konsolidasi mencapai Rp 453,18 miliar, atau tumbuh 403,5 persen dari Rp 90 miliar pada periode sama 2007.

Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!

Laba bersih sembilan bulan pertama 2008 mencapai Rp 58,38 miliar, atau tumbuh 3.549 persen dari periode sebelumnya Rp 1,6 miliar.

Dia mengungkapkan, perusahaan berniat mengubah penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas (rights issue) untuk membayar utang Sofitel International Ltd sebesar Rp 607,5 miliar dan Heronswood Assets Management Ltd Rp 198,75 miliar. Pada prospektus perusahaan sebelumnya, perseroan hanya akan membayar Rp 487,5 miliar dan Rp 75 miliar terhadap masing-masing utang tersebut.

"Perubahan pemakaian dana dipicu oleh kenaikan nilai tukar rupiah terhadap US$. Pasalnya, kami meminjam dalam bentuk US$," kata Inu.

Selain itu, tambah dia, perusahaan tidak menggunakan dana hasil rights issue untuk pengembangan usaha yang awalnya dianggarkan Rp 243,75 miliar. Selain itu, perseroan menurunkan modal kerja menjadi Rp 2,58 miliar dari sebelumnya Rp 9,44 miliar. "Perubahan penggunaan dana akan dibahas pada rapat pemegang saham mendatang," jelas dia.
 
Inu menambahkan, pasca pembayaran utang, rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio) perusahaan akan menurun menjadi 3,5 kali dari sebelumnya 5 kali.
   
Lebih jauh, Inu menjelaskan, perusahaan akan memprioritaskan penggunaan dividen Apexindo untuk melunasi utang perseroan sebesar US$ 525 juta dari Goldman Sachs. Pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai akuisisi Apexindo.

"Selain dari dividen, pelunasan utang juga berasal dari penjualan aset dan pendapatan Apexindo serta Mitra Rajasa," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama Mitra Rajasa, Beni Prananto, mengakui, rencana perusahaan untuk mengkapitalisasi anak usaha, Sabre System International Pte Ltd melalui jalur penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Singapura tetap akan dijalankan.

Benarkah Raffi Ahmad Adopsi Bayi Lily? Kode "Dia Aku yang Adzanin" Jadi Sorotan

Perusahaan akan melihat kondisi ekonomi global pada kuartal kedua atau ketiga 2009. "Pada kuartal tersebut, kondisi ekonomi berpeluang membaik," kata dia.

Penceramah di Bantul, Untung Cahyono

Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis

Untung Cahyono telah menyampaikan permohonan maaf atas khutbah Idul Fitri yang menyinggung isu pemilu curang hingga ditinggal jamaah, yang kemudian viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024