Gus Dur Minta Keadilan Kasus Munir

VIVAnews - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur mengharapkan penyelesaian kasus mantan aktivis HAM Munir dapat diselesaikan dengan adil. Sebab, jika tidak dapat mencoreng peradilan di Indonesia.
 
"Dunia keadilan akan tercoreng jika tidak diselesaikan dengan baik," kata Gus Dur dalam keterangan pers di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis 25 Desember 2008.
 
Dalam penyelesaian kasus Munir, lanjut dia, pengadilan harus menghindari penyelesaian dengan jalan kompromi. Menurut dia, hal itu akan mengaburkan sistem peradilan dalam penyelesaian kasus itu. "Jangan diperjual-belikan," kata Gus Dur.
 
Aktivis dari Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum), John Muhammad usai bertemu Gus Dur mengatakan, para penegak hukum yang menangani kasus Munir harus kuat dari segala hal termasuk intimidasi.
 
Menurut John, kasus Munir yang saat ini disidangkan dengan tersangka Muchdi Pr adalah sebuah hal penting dalam mengungkap dalang pembunuh Munir. "Kalau sampai Muchdi bebas, itu berarti ketidakseriusan SBY-JK dalam menuntaskan kasus itu," terang dia.
 
Senada dengan John, anggota Kasum lainnya, Rafendi Djamin mengungkapkan, sidang kasus Munir yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah ujian bagi peradilan Indonesia di penghujung tahun 2008. "Apakah ini bagian dari impuinitas atau tidak," tutur Rafendi.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun
Ilustrasi Rapat Dewan Keamanan (DK) PBB

Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyesalkan kegagalan berulang DK PBB dalam mengesahkan resolusi keanggotaan penuh Palestina.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024