VIVAnews - Empat partai politik membahas kemungkinan koalisi partai politik sebelum Pemilihan Umum 2009. Keempat partai tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PPP, Bachtiar Chamsyah menjelaskan Indonesia memerlukan Pemerintah yang kuat dan didukung oleh kekuatan besar di parlemen. Menurutnya, dukungan mayoritas masyarakat tidak cukup untuk menciptakan Pemerintah yang kuat.
"Tanpa dukungan parlemen, Pemerintah akan cepat lelah. Artinya seorang tokoh mungkin menang presiden tapi akan lelah saat berhubngan dengan DPR," jelas Bachtiar dalam diskusi refleksi politik akhir tahun 2008 dengan tema 'Menggagas Koalisi Prapemilu' di Jakarta, Selasa 30 Desember 2008.
Turut hadir dalam acara itu adalah Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Patai Demokrat, Marzuki Ali, Ketua DPP Partai Golkar, Firman Soebagio, dan Ketua DPP PKB Niam Salim.
Bachtiar yang juga menjabat Menteri Sosial itu menambahkan hal tersebut menjadi alasannya untuk menggagas pertemuan partai-partai politik dan membahas lebih lanjut koalisi prapemilu tersebut. "Kerja sama usai pemilu itu akan menjadi tidak jujur dan tidak fair," kata dia.
Sementara itu, Marzuki menambahkan partai politik besar saat ini belum tentu akan mendapat suara besar di Pemilu 2009. "Koalisi sebagai modal politik mutlak diperlakukan," kata Marzuki dalam acara tersebut. Demokrat, tambahnya, tengah mencari koalisi yang lebih baik dibandingkan koalisi yang sudah ada saat ini.
Ia menilai koalisi seharusnya tidak hanya untuk pencitraan politik semata karena itu tidak akan menguntungkan kinerja Pemerintah. "Kalau koalisi pada Pemerintah saat ini, bila kebijakan pemerintah populis, maka semua turut senang. Namun, bila kebijakan pemerintah tidak populis maka sebagian akan langsung menjadi oportunis," jelasnya.
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.
