Suara Terbanyak Pemilu Legislatif 2009

Tak Menjamin Penjaringan Calon Berkualitas

VIVAnews – Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa parlemen, Nursyahbani Katjasungkana, mengatakan penerapan sistem suara terbanyak guna memilih calon legislator tidak menjamin menjaring kandidat perempuan yang berkualitas.

Museum MACAN Open House sampai 21 April, Bisa Jadi Ide Hangout!

“Justru yang terjadi dikhawatirkan cuma demagog-demagog yakni orang yang mampu menggunakan uang dan pengaruhnya yang bisa menjaring suara,” kata Wakil Ketua Badan Legislatif parlemen itu kepada VIVAnews, Rabu 31 Desember 2008.

Sistem suara terbanyak telah disetujui Mahkamah Konstitusi pekan lalu. Penerapan sistem itu berarti membatalkan mekanisme nomor urut seperti yang diatur Undang-undang Pemilihan Umum.

Sekjen Gerindra Sebut Syarat Utama Bakal Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 

Karena itu, calon anggota legislatif yang berpeluang besar masuk parlemen, hanya mereka yang betul-betul dikenal masyarakat. Sistem ini, dianggap sebagian kalangan dengan sendirinya menyaring calon-calon yang berkualitas yang layak menjadi wakil rakyat. Tidak itu saja, sistem itu juga dinilai mampu mencegah manipulasi nomor urut dan jual beli nomor urut untuk meraih kursi di badan legislatif. Di lain pihak, penerapan sistem itu dikhawatirkan mengancam kuota 30 persen bagi perempuan duduk di parlemen.

Nursyahbani mengatakan money politic selama penerapan sistem itu justru mudah terjadi dalam kondisi Indonesia sekarang. “Apalagi di satu situasi di mana pendidikan politik gagal dilaksanakan partai-partai, rakyat yang pragmatis dan ideologi tidak laku dijual,” kata dia.

Tak Bisa Main Lawan Australia, Ivar Jenner Ucapkan Sesuatu soal Kartu Merah
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira

Alasan Pengemudi Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Jalani Pemeriksaan Psikologi

Polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi PWGA, pengemudi mobil Toyota Fortuner yang pakai pelat dinas TNI palsu. Pemeriksaan tersebut dilakukan guna mendalami

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024