Rumah Sederhana Sehat Minim Dana Subsidi

VIVAnews - Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera)  menilai terjadi daftar tunggu pembayaran subsidi sebesar Rp 400-500 juta untuk rumah sederhana sehat (RSH) setiap tahun, meski tren pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi meningkat.

"Kenaikan pesat kredit KPR itu tidak diikuti pertumbuhan alokasi pendanaan KPR bersubsidi," kata Deputi Pembiayaan Kemenpera Tito Murbaintoro pada saat pemaparan kinerja akhir tahun Kemenpera 2008 di kantornya, Rabu, 31 Desember 2008.

Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0

Menurut Tito, selama kurun 2004 hingga 2008, RSH bersubsidi bertumbuh dengan cepat. Namun, pertumbuhan alokasi subsidi tidak dapat menutupi permintaan KPR bersubsidi, sehingga ada daftar tunggu untuk dibayarkan tahun setelahnya.

Pada 2007, dia menambahkan, terdapat 71.000 unit perumahan yang pembayarannya dilakukan pada 2008. Kemudian di tahun ini, terdapat 78.000 unit RSH yang pembayarannya mencapai Rp 400 hingga 500 juta yang akan dilakukan pada 2009.

Dia mengakui, adapun daftar tunggu pembayaran 2009 untuk RSH bersubsidi mencapai 170.000 unit, atau naik lebih 100 persen dari 2008. "Alokasi subsidi Rp 2,5 triliun akan sebagian dipakai untuk menutupi kekurangan subsidi tahun sebelumnya," ujar Tito.

Tito berharap, adanya anggaran tambahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara agar memperlonggar biaya subsidi. "Satu persen saja sudah cukup," jelasnya.

RUPS PT Federal International Finance

Gelar RUPST, PT Federal International Finance Angkat Siswadi Jadi Presdir Baru

PT Federal International Finance (FIF) mengangkat Presiden Direktur baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 pada Jumat, 19 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024