Serangan Udara Israel Hari Keenam

Pemimpin Senior Hamas Tewas

VIVAnews - Serangan udara Israel pada hari keenam, Kamis 1 Januari 2009, menewaskan Nizar Rayyan, seorang pemimpin kelompok Hamas di Kota Gaza. Rayyan adalah pimpinan senior kelompok militan Hamas yang tewas sejak Sabtu pekan lalu ketika Israel mulai melancarkan serangan bom di Jalur Gaza.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Selain Rayyan, 13 anggota keluarganya, termasuk istri dan ketiga anak Rayyan juga terbunuh dalam serangan di rumah bertingkat lima milik Rayyan yang terletak di barak pengungsi Jabaliya tersebut.

Sebanyak 30 orang terluka dan bangunan di sekitar kediaman Rayyan juga hancur akibat bom seberat dua ribu pon yang dijatuhkan dari pesawat tempur Israel di atas rumah salah seorang dari lima pimpinan top Hamas tersebut.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Menurut stasiun televisi Al Jazeera, Jumat 2 Januari 2009, Rayyan sebelumnya menolak mengamankan diri walaupun dia tahu bahwa target serangan Israel adalah tokoh-tokoh kelompok Hamas. Rayyan adalah pimpinan senior Hamas, berusia 51 tahun, mengantongi gelar PhD dalam bidang studi Islam dan mengajar di Islamic University di Jalur Gaza.

Koresponden Al Jazeera di Gaza, Ayman Mohyeldin, mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Rayyan terjadi bersamaan dengan pernyataan organisasi internasional yang menyebut bahwa kebijakan Israel menyerang kediaman para pemimpin Hamas adalah tindakan yang melanggar hukum internasional.

"Sementara mereka [Israel] menjadikan anggota senior fraksi dan sayap militer sebagai target, organisasi [internasional] yakin bahwa di dalam rumah-rumah tersebut, terdapat anggota keluarga dan orang lain yang berada di sekitar rumah itu," kata Mohyeldin. Mohyeldin melanjutkan, "Seperti yang kita lihat, serangan [Kamis] langsung menyerang jantung wilayah pengungsian Jabaliya, daerah dengan populasi terbanyak di Gaza, tempat kediaman 70 ribu warga Palestina."

Setidaknya 420 orang terbunuh dan 2.100 warga Palestina terluka sejak serangan udara Israel mengguncang Jalur Gaza enam hari lalu. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa 25 persen dari seluruh korban adalah warga sipil.

Sekitar 1,5 juta warga Gaza tidak dapat melarikan diri dari serangan karena titik-titik penyeberangan ditutup. Namun, sekitar 200 warga Gaza yang sudah berada di Mesir, kembali masuk ke Jalur Gaza ketika titik penyeberangan Rafah dibuka sebentar Kamis kemarin.

Sebelum serangan di rumah Rayyan, Israel melancarkan serangan ke sejumlah bangunan di Gaza, termasuk kantor parlemen dan departemen kehakiman. Serangan di kantor pemerintah tersebut menewaskan empat orang dan setidaknya 25 orang terluka.

Sementara itu, setidaknya sepuluh roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel. Roket-roket Palestina berjatuhan di kota Beer-sheva, Israel, yang terletak 40 kilometer dari perbatasan. Militer Israel mengatakan bahwa satu roket juga mengenai sebuah bangunan tempat tinggal di Ashdod, lebih dari 30 kilometer dari Gaza. Tidak seorangpun warga Israel yang terluka.



Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna
Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024