VIVAnews - Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) mendapatkan biaya kompensasi (penggantian) sebesar Rp 160 per liter. Kompensasi itu diberikan sebagai akibat penurunan harga tanggal 15 Desember lalu.
"Kompensasi sekitar Rp 160 per liter akibat penurunan,"ujar Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno dalam Konperensi Pers Kelangkaan BBM di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Minggu, 4 Januari 2009.
Jumlah ini lebih besar dua kali lipat dari kompensasi penurunan harga 1 Desember yang hanya Rp 80 per liter. Namun, lanjut dia, Pertamina meminta agar pengusaha-pengusaha tersebut memiliki tenggang rasa sedikit dengan memenuhi kewajiban melayani konsumen dengan sebaik mungkin.
"Karena waktu harga naik mereka dapat untung lebih tapi pertamina tidak minta bgaian dari keuntungan itu," papar dia.
Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menyatakan Pertamina akan memberi kompensasi kepada pengusaha jika harga solar juga diturunkan. Tubagus juga menyayangkan perilaku pengusaha SPBU yang tidak mau menebus premium dari Pertamina menjelang penurunan harga, dengan alasan pengusaha bisa rugi karena membeli dengan harga Rp 6.000, tetapi dijual Rp 5.500. "Yang namanya pengusaha jangan mau untung saja, harus seimbang. Ada pengorbanan sedikit," kata dia.
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Ini Kata Polri
Panji Gumilang tak terima dijadikan tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh Polri dan mengajukan praperadilan.
