Schuster Trauma Kerja di Spanyol

VIVAnews - Dilengserkan dengan cara menyakitkan dari Real Madrid rupanya membekas dalam hati Bernd Schuster. Mantan pelatih El Real itu mengaku untuk sementara waktu tak mau dulu bekerja di Spanyol.

"Saya akan meninggalkan Spanyol dan menjauh selama beberapa tahun. Saya mau meneruskan karir ini tapi bukan di Spanyol," ujar Schuster pada Tribal, Senin 5 Januari 2009.

Schuster dipecat pada 9 Desember 2008. Hasil buruk dalam beberapa pertandingan terakhir menjadi penyebab utama. Meski dibela Presiden Ramon Calderon, kekalahan 3-4 dari Sevilla membuat dosa Schuster tak termaafkan. Pelatih asal Jerman itu pun harus tersingkir. Begitu cepatnya proses pemecatan itu, Schuster hanya sempat mengucap salam perpisahan lewat pesan singkat (SMS) pada para pemainnya.

Selama menukangi El Real, mantan pelatih Getafe itu sukses meraih satu gelar La Liga dan Piala Super Spanyol 2008. Statistik kemenangan Les Merengues juga melonjak menjadi 66,04 persen. Namun hal ini sepertinya tak cukup buat manajemen El Real yang selalu menginginkan hal lebih.

"Masa laluku di sana (El Real) menghabiskan banyak energi. Saya jadi sadar tak bisa mengendalikan klub besar dan rumit. Terlalu banyak pihak yang ingin turut campur," tambah mantan pemain sekaligus pelatih Madrid itu.

Perkataan ini seperti menjelaskan mengapa Schuster lenyap ditelan bumi pasca pemecatan. Spekulasi yang beredar, ia akan pindah melatih salah satu klub di Inggris.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto
Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024