VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi menegaskan kasus dugaan suap pemilihan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia belum dihentikan. Saat ini komisi masih kesulitan mencari alat bukti tambahan.
"Kasus ini belum dihentikan dan terus diproses," tegas Wakil Ketua Bidang Pencegahan KPK, M Jasin, di Gedung KPK, Jakarta, Senin 5 Januari 2009.
Jasin menegaskan, saat ini komisi baru memiliki alat bukti berupa laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan keterangan dari mantan legislator, Agus Condro. "Ini baru satu alat bukti, tentunya kita masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi," ujarnya.
Menurut Jasin, komisi saat ini kesulitan dalam mengumpulkan keterangan para saksi tersebut. Saksi, lanjut Jasin, saat dipanggil sering mangkir dari pemanggilan. "Kalau dipanggil mereka sering tidak hadir, tapi kita bisa mendatangi mereka jika tidak hadir," ujar Jasin tanpa mau merinci saksi yang sering mangkir itu.
Dugaan suap ini mencuat setelah mantan anggota Komisi Perbankkan Dewan Perwakilan Rakyat Agus Condro mengaku menerima cek perjalanan sebesar Rp 500 juta. Ia juga menduga cek serupa dibagi-bagikan ke sejumlah anggota Dewan yang telah mendukung Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya sekitar 400 cek yang mengalir usai Miranda terpilih sebagai Deputi Senior BI. Temuan ini pun sudah disampaikan ke Komisi Antikorupsi. 400 Cek itu disinyalir diterima 41 anggota Komisi Keuangan dan Perbankan pada 2004.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin Bahar bin Smith mengaku telah lapang dada menerima kemenangan Paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebaga
Ernando menjadi sorotan lantaran dia joget di depan Lee Kang Hee. Dia pun meminta maaf atas hal tersebut dan menjelaskan tidak ada niatan untuk mengejek Korea Selatan.
Bingung mau upgrade ke HyperOS atau tidak? Artikel ini membahas 10 alasan penting yang perlu Anda baca sebelum memutuskan. Temukan kelebihan dan kekurangan HyperOS.
Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung
Jatim
25 menit lalu
Menurut Fitriyah, pihaknya melakuakan jemput bola langsung turun ke desa-desa sebagai upaya mempermudah melayani masyarakat. Sekaligus mencapai target UHC 95 persen,
Selengkapnya
Isu Terkini