VIVAnews - Provinsi Bali termasuk daerah rawan gempa. Data Badan Meteorologi dan Geofisika, setiap harinya Bali mengalami gempa empat sampai lima kali, dengan kekuatan maksimal 5 skala Richter (SR). Total, setidaknya 100 kali gempa mengguncang Pulau Dewata itu dalam waktu sebulan.
Selama 2008, gempa paling sering terjadi pada November yakni 150 kali. Menurut Kepala Bagian Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah III, Sutrisno gempa lebih banyak terjadi di Bali bagian selatan dibandingkan di utara.
Namun, kata dia, masyarakat tak perlu khawatir. “Getaran gempa di atas 100 dalam sebulan itu masih normal,” ungkap Sutrisno, Senin 5 Januari 2009.
Meski gempa tak bisa diprediksi datangnya, secara keseluruhan Bali dalam kondisi siap. Selain gempa, Sutrisno tak menampik Bali yang dikelilingi laut berpotensi tsunami. Apalagi, dua wilayah yang mengapit Bali seperti Banyuwangi dan Flores pernah terjadi tsunami. “Tak semua gempa potensi terjadinya tsunami. Ada syarat yang harus dipenuhi, antara lain kekuatan gempa di atas 7 SR, sifatnya vertikal, pusat gempa terjadi di laut, dan dangkal yaitu dengan kedalaman kurang dari 40 km,” urainya.
Sebagai langkah antisipatif, Badan Meteorologi mengeluarkan peta seismifitas untuk mengetahui wilayah rawan gempa yang ada di Bali . “Dengan cara ini, kita bisa tahu wilayah mana yang rawan gempa sehingga ada antisipasinya,” ungkapnya.
Laporan : Wima Saraswati/Bali
Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
