Tarif Angkutan Umum Turun Rp 200

"Tak Efisien dalam Pengembalian"

VIVAnews - Ketua Yasayan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, tidak setuju dengan angka penurunan tarif angkutan umum Rp 200. Pemerintah Provinsi DKI harus memutuskan angka penurunan yang lebih besar.

Dia berharap Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tak terjebak pada kemauan Organisasi Angkutan Darat, yang terpaksa setuju menurunkan tarif, tapi tak mau rugi. Pemerintah Provinsi DKI masih bisa menurunkan tarif lebih dari Rp 200.

Menteri Budi Arie Sebut Kominfo Take Down Ribuan Hoaks Soal Pemilu 2024

Ia juga tak yakin para kernet atau sopir angkutan umum mau memberikan kembalian yang tak genap Rp 500. "Penurunan itu juga tak efisien dalam pengembalian," ujarnya, Selasa 6 Januari 2009.

Tulus kemudian mencontohkan penurunan tarif angkutan umum di wilayah Bekasi yang mencapai Rp 500. Padahal, jika dilihat dari jumlah armada, penumpang dan fasilitas kalah dengan angkutan umum di Jakarta.

Fauzi Bowo sebelumnya mengatakan telah menyetujui penurunan tarif angkutan umum sebesar Rp 200. Saat ini, keputusan itu sedang dibahas di internal dewan. Jika dewan setuju, akan diimplementasikan lima hari mendatang. Jika tidak, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus merevisinya.

Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, Menteri Komunikasi dan Informatika

Menkominfo: Hampir 92% Kebisingan Ruang Digital Isinya Buzzer

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa hampir 92 persen kebisingan yang terjadi dalam ruang digital di Indonesia dipenuhi oleh buzzer.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024