Komputer Jinjing

Ultraportabel Pertama HP dengan Chip Neo

Ada produk menarik yang disiapkan Hewlett-Packard untuk dipamerkan di ajang Computer Electronics Show, Las Vegas, 8-11 Januari 2009. Netbook? Bukan juga. HP Pavilion dv2, seri produk yang bersangkutan, adalah sebuah notebook ultra portabel. Apa bedanya?

Ultra portabel merupakan salah satu segmen di komputer jinjing yang posisinya ada di antara netbook dan notebook. Beberapa contoh produk ultra portabel yang sudah pernah beredar sebelumnya adalah MacBook Air, Toshiba Portege series, dan Sony Vaio TT series. Bedanya, dengan komponen yang digunakan, HP Pavilion dv2 tidak perlu dijual dengan harga premium. Inilah yang diinginkan oleh AMD ketika mendesain platform Yukon mereka.

Apa yang membedakan platform ultra portabel AMD berbeda? Faktor pertama adalah harga. Notebook ultra portabel dari sejumlah produsen umumnya ada di kategori notebook tipis, stylish, ringan, tetapi sangat mahal. Kisaran harganya biasanya ada di 1500 sampai 3000 dolar AS. AMD ingin menurunkan harga notebook di kelas itu jauh lebih rendah dibanding saat ini dengan platform Yukon. Walhasil, salah satu produk pertama yang menggunakan platform mereka yakni Pavilion dv2 itu hanya dijual di kisaran 699 sampai 899 dolar AS saja untuk spesifikasi standar.

Dari sisi portabilitas, HP Pavilion dv2 memiliki berat 1,7 kilogram. Masih lebih berat dari produk ultra portabel tipikal yang beratnya antara 1,1 sampai 1,4 kilogram. Produk ini juga memiliki ketebalan 2,28 sentimeter. Lebih tebal dibanding MacBook Air yang tebalnya 1,93 sentimeter. Tetapi, Pavilion dv2 memiliki fitur yang boleh diadu seperti grafis Mobility Radeon HD3410 yang merupakan discrete graphics (terpisah dari chipset motherboard), harddisk yang cukup lega. HP memberikan pilihan hingga 500GB. Layar 12,1 inci juga membuat produk ini tidak masuk di kelas netbook. Untuk urusan konektivitas, dv2 juga dilengkapi dengan fitur Wireless Wide Area Network, Wi-Fi, dan Bluetooth.

“Sebelum hari ini, pengguna harus menghadapi pilihan pelik ketika akan menggunakan notebook ultra portabel. Jika ingin menggunakan produk ultra portabel dengan kemampuan penuh, mereka harus rela menebusnya dengan harga tinggi. Jika memiliki budget terbatas, pengguna harus rela menggunakan notebook ultra portabel atau netbook dengan performa secukupnya,” kata Chris Cloran, Corporate Vice President of Client Division AMD seperti dikutip Xbitlabs, 6 Januari 2009. “AMD hadirkan solusi yang imbang, termasuk opsi untuk grafis lebih cepat dan hiburan definisi tingi dalam produk notebook ultra tipis yang terjangkau,” ucap Cloran.

Masa Penahanan Siskaeee Diperpanjang Polisi

Menurut Bahr Mahony, Manager of Mobile Products AMD dalam sebuah wawancara, notebook ultra portabel yang menggunakan grafis terpisah yang beredar saat ini adalah MacBook Air yang menggunakan grafis GeForce 9400M dan prosesor Intel Core 2 Duo low voltage. Tetapi harganya ada di kisaran 1800 dolar AS.

“HP dan AMD melihat peluang dan mendesain platform yang memungkinkan konsumen membeli notebook yang memiliki performa dan portabilitas yang imbang,” kata Kevin Frost, Vice President Notebook Global Business Unit HP Personal Systems Group. “Dengan kemampuan visual, fitur lengkap, dan kemampuan grafis yang tinggi, konsumen akan dimanjakan dengan desain dan harga yang masuk akal dari HP Pavilion dv2 berbasis platform AMD,” ucapnya.

HP Pavilion dv2 yang menggunakan keyboard notebook berukuran penuh dan drive optik eksternal tambahan mendukung Blu-ray ini diperkirakan beredar di pasaran, kuartal kedua 2009.

Pria Ini Belajar Mengemudi Bermodal Lihat Youtube, Hasilnya Mobil Hancur Tabrak Tembok
Putri Anne

Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?

Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024