Serangan Israel ke Palestina

Gus Dur Minta Israel dan Palestina Berunding

VIVAnews - Sudah 13 hari Israel menyerang Jalur Gaza, Palestina. Ratusan orang telah menjadi korban. Hingga kini belum ada tanda-tanda ketegangan di Gaza bakal berakhir. Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur berpendapat Palestina dan Israel sebaiknya berunding dan bernegosiasi untuk menghentikan konflik militer yang telah merenggut banyak korban jiwa.
 
"Jika tidak, rakyat Palestina akan habis. Mesin perang Israel jauh di atas Palestina," ujarnya di Yogyakarta, Kamis 8 Januari 2008.

Menurut Gus Dur, kekuatan persenjaan Palestina tidak akan kuat menghadapi Israel. Jika konflik ini semakin diperpanjang, maka rakyat Palestina akan semakin menderita. Gus Dur mengaku prihatin jika penderitaan rakyat Palestina terus terjadi. "Saya berada pada blok rakyat Palestina. Karena itu saya tidak tega melihat mereka menjadi korban. Kasihan mereka," ujarnya.

Menurut Gus Dur yang harus dilakukan oleh kedua pihak yang bersengketa tersebut adalah memberi kepastian keamanan pada wilayahnya masing-masing. Wilayah Palestina tidak lagi mendapat serangan dari tentara Israel demikian juga perkampungan Yahudi tidak mendapatkan serangan dari pejuang Palestina. "Dua-duanya akan habis, kalau konflik ini diteruskan," ujarnya.

Bagi Gus Dur persoalan di Jalur Gaza sama sekali bukan persoalan agama, tapi adalah persoalan politik. Kedua-duanya ingin mendirikan negara sendiri yang mandiri dan mempunyai wilayah kedaulatan. "Selesaikan dengan perundingan, untuk membuat kepastian keamanan di masing-masing wilayah, bukan dengan perang," ujarnya.

Laporan: Rahardian | Yogyakarta

Profil Sandra Dewi, Artis Cantik yang Suaminya Terjerat Kasus Korupsi
Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada

Kubu 03 Ganjar-Mahfud menyampaikan argumen Pilpres 2024 sudah disiapkan skenario dua putaran. Maka itu, tak ada masalah dengan pemilu ulang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024