Jelang Imlek

Pengrajin Lampion Kebanjiran Pesanan

VIVAnews – Imlek 2560 masih cukup jauh. Namun sejumlah pengrajin lampion yang identik dengan pergantian tahun baru Cina ini sudah mulai terasa. Sejumlah pengrajin lampion di Jalan Mertanadi, Kerobokan, Kuta Utara, Badung ini sudah mulai disibukkan dengan pesanan yang datang dari luar negeri.

Andrean bersama tujuh orang karyawannya tengah sibuk untuk menyelesaikan pesanan lampion sebanyak 1.000 buah yang akan dikirim ke Australia dan kawasan Eropa. "Kalau orang luar negeri, mereka selalu pesan jauh-jauh hari," ujar Andre, saat ditemui di tokonya, Jumat, 9 Januari 2009.

Bentuk yang dipesan pun beragam tapi sebagian besar memilih lampion bentuk konvensional seperti oval dan bulat. Bahan yang digunakan pun cukup sederhana yaitu rotan lalu dibungkus dengan kain maupun kertas singkong. Tapi ada juga konsumen yang memesan lampion bulat dengan bahan dari lilitan benang jahit.

"Ada juga konsumen yang ingin pakai kain dengan hiasan kaligrafi huruf Cina," imbuhnya. Untuk bahan baku, sampai saat ini dia belum mengalamii kesulitan seperti bahan rotan dan kain karena di Bali ada pemasoknya, sementara untuk kertas singkong harus mencari di Pulau Jawa.

Sementara pasar dalam negeri, biasanya baru akan ramai dua bahkan satu minggu sebelum hari H. Pemesanan tak hanya di Bali saja, tapi ke Jakarta, Surabaya, yang semua selalu dilakukan mendadak.

"Awalnya memang kewalahan, tapi memang sudah kebiasaan dari tahun ke tahun seperti itu. Semuanya bisa disiapkan, sehingga pesanan selalu bisa tepat waktu," tandasnya.

Laporan : Wima Saraswati | Bali
  

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024