2008, Independensi Lembaga Survei Menurun
VIVAnews - Partai Golkar mengklaim sebagai partai pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi survei untuk pemenangan Pemilu dan pemilihan kepala daerah. Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Burhanuddin Napitupulu, menyebut, beberapa pemilihan kepala daerah yang berlangsung tahun 2005 sebagai buktinya.
"Pada Pilkada 2005, Golkar memperoleh hasil yang memuaskan karena banyak dibantu oleh lembaga-lembaga survei," kata Burhanuddin dalam diskusi bertema "Survei Politik atau Politik Survei" di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, Jumat, 9 Januari 2009.
Saat itu, kata Burhanuddin, karena dipesan Golkar maka hasil survei hanya diumumkan di internal Golkar. Lembaga survei yang dipakai pun bisa berbeda. "Dulu Lingkaran Survei Indonesia (yang dipimpin) Denny JA dan Lembaga Survei Indonesia (yang dipimpin Saiful Mujani) juga selalu berhubungan dengan Golkar," kata Burhanuddin.
Namun, independensi lembaga survei itu mulai bergeser memasuki tahun 2008. "Seharusnya, kalau hasil survei dipesan oleh partai tertentu, misalnya Partai Demokrat, maka hasilnya cukup diumumkan di internal Demokrat saja, tidak untuk konsumsi publik. Apalagi hasilnya tidak masuk akal," kata Burhanuddin. Penyebabnya, kata Burhanuddin, karena melihat ada keuntungan politik.
Sebelumnya, Burhanuddin mengungkapkan ada upaya mendegradasi Partai Golkar melalui survei-survei yang dipublikasi belakangan ini. Menurutnya, survei-survei yang menyatakan Golkar hanya duduk di peringkat 3 dengan perolehan di bawah 15 persen adalah tidak sesuai realitas.
Aurelie Moeremans Alami Depresi Akut Hingga Melakukan Journaling dan Meditasi
Aurelie Moeremans, aktris indonesia, baru-baru ini menggemparkan publik dengan pengakuannya tentang perjuangannya melawan depresi akut.
