VIVAnews - Hujan lebat yang mengguyur Pulau Lombok semalam mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Mataram terendam banjir. Air setinggi satu meter menggenangi dua kecamatan, yaitu Sekarbela dan Ampenan. Di Kecamatan Sekarbela, banjir menggenangi ratusan rumah.
Pemerintah Kota Mataram mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengevakuasi warga korban banjir. Sejumlah perahu karet diturunkan untuk memperlancar proses evakuasi.
Walikota Mataram Muhammad Ruslan mengatakan, banjir kali ini terparah selama tiga tahun terakhir. "Fokus tindakan kami menghindari adanya korban jiwa. Seluruh kekuatan baik dari TNI dan Polri sudah dikerahkan untuk mengevakuasi warga," ujar Ruslan, kepada wartawan di Mataram 10 Januari 2009.
Dia mengatakan, peristiwa ini bukan disebabkan buruknya sanitasi di Kota Mataram. Penyebab banjir adalah hujan lebat dan merata yang turun sejak semalam.
Kuatnya arus air juga membuat tanggul kali Unus yang terletak tidak jauh dari pemukiman warga jebol. Sementara di Kecamatan Ampenan yang wilayahnya dekat dengan pantai juga mengalami hal yang sama. Ratusan rumah warga tergenang air sehingga memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Hampir seluruh wilayah Kota Mataram hari ini digenangi air dengan ketinggian air rata-rata satu meter. Pos-pos pengungsi lengkap dengan dapur umumnya juga sudah disiapkan oleh pemerintah kota Mataram, selain itu koordinasi dengan polisi untuk mengamankan wilayah yang terkena banjir juga dilakukan.
Warga yang rumahnya tergenang banjir saat ini harus mengungsi ke rumah familinya. Sebagian diantara mereka juga menempati pos-pos penampungan yang ada.
Laporan : Edy Gustan/Mataram
Timnas Indonesia Kebanyakan Naturalisasi? Italia Juga Juara EURO 2020 Berkat Naturalisasi
Timnas Indonesia tengah menunjukkan perkembangan positif. Rangking FIFA mampu melesat 8 tingkat dari rangking 142 kini di posisi 134 dunia.
