VIVAnews - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk merealisasikan pendapatan sepanjang 2008 sekitar Rp 8 triliun. Realisasi tersebut meningkat dari target perseroan sebelumnya Rp 7,87 triliun, atau tumbuh 32.23 persen dibanding 2007 Rp 6,05 triliun.
Pada 2009, perseroan berharap bisa meningkatkan pendapatan tersebut menjadi lebih dari Rp 10 triliun. "Pertumbuhan pendapatan pada 2008 mencapai lebih dari 30 persen, atau menjadi sekitar Rp 8 triliun," kata Vice President Director Sumber Alfamart Trijaya Henry Komala di Jakarta, akhir pekan ini.
Henry mengungkapkan, industri minimarket perseroan masih menjanjikan, terutama bagi investor asing mengingat industri tersebut tidak banyak ditemukan di luar negeri. "Di luar negeri, minimarket yang berkembang hanya menyediakan barang yang langsung dikonsumsi. Sedangkan, di Indonesia, minimarket masih menyediakan peralatan rumah tangga yang dipakai di rumah," jelas dia.
Dia menambahkan, minat investor asing tersebut tercermin dari masuknya mereka penawaran umum perdana (initial public ofering/IPO) saham perseroan. "Tapi, kami belum dapat laporan dari underwriter (penjamin pelaksana emisi saham) berapa porsi investor asingnya," tandas dia.
Lebih jauh, Henry mengakui, pada IPO tersebut jatah investor institusi adalah 90 persen. Sedangkan, sisa 10 persen dialokasikan untuk investor ritel (pooling).
Sebelumnya, Alfaria menurunkan harga penawaran umum perdana saham menjadi Rp 395 per lembar saham dari rencana sebelumnya di kisaran harga Rp 425-475 per lembar. Total dana yang diharapkan diperoleh dari investor mencapai Rp 135 miliar atau turun dari target semula Rp 150 miliar. Masa penawaran saham perusahaan ritel tersebut sudah berakhir pada 9 Januari 2009.
Dalam prospektus yang disetujui Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK), Alfaria menawarkan 343 juta lembar saham baru pada IPO tersebut.
PT Ciptadana Securities dan PT Indopremier Securities ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) IPO. Setelah IPO, komposisi pemegang saham Alfamart menjadi PT Sigmantara Alfindo menguasai 54 persen saham, PT Cakrawala Mulia Prima (CMP) 36 persen, dan masyarakat 10 persen.
Dana hasil IPO rencananya akan digunakan sebesar 50 persen untuk pengembangan pusat distribusi Alfamart diantaranya di Solo (Jawa Tengah), Balaraja (Jawa Barat), dan Palembang (Sumatera Selatan). Sisanya akan dialokasikan untuk pengembangan gerai antara lain sewa tempat, renovasi, dan peralatan toko.
Hingga 30 Juni 2008, perseroan telah memiliki 2.505 gerai yang tersebar di pulau Jawa dan Lampung. Kinerja keuangan Alfamart selama semester I-2008 menunjukan posisi aset Rp 1,9 triliun, penghasilan perseroan Rp 3,6 triliun, dan laba bersih Rp 44 miliar.
VIVA.co.id
28 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
BAIC masuk pasar domestik melalui PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) yang merupakan anak usaha JHL Group sebagai distributor, atau importir mobil Jeep. Ada 2 model SUV
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
2 jam lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
Lirik Lagu Lintu - Versi Dike Sabrina Feat. Shinta Arsinta
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
PenyanyiDike Sabrina dan Shinta Arsinta, dua nama yang sudah tidak asing lagi di dunia musik dangdut Indonesia, kembali menghadirkan kolaborasi yang memukau.
Selengkapnya
Isu Terkini