Lanjutan Buy Back BUMN Tunggu Bapepam

VIVAnews - Kementerian BUMN masih menunggu kebijakan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan apakah buy back saham BUMN akan dilanjutkan tahun ini atau tidak.

Pasca tergerusnya saham-saham di pasar modal, pemerintah meminta BUMN melakukan buy back. Sampai saat ini saham yang berhasil dibeli kembali hanya sekitar lima persen atau Rp 1 triliun.

"Kalau saya lihat kondisinya kelihatan masanya sudah selesai. Kan tidak ada regulasi lagi dari Bapepam. Kita tidak tahu kalau ada regulasi lagi, kita kaji lagi. Jadi bagaimana Bapepam. Kalau Bapepam keluarkan regulasinya, maka kita akan kaji lagi," kata Sekretaris Menneg BUMN Said Didu di Gedung BPK, Jakarta, Kamis 15 Januari 2009.

Sampai saat ini, kata Said, belum ada pembicaraan sedikit pun antara Kementerian BUMN dengan Bapepam untuk membicarakan masalah kelanjutan buy back ini.

Meski jumlahnya kecil, Said menyatakan, buy back saham-saham BUMN ini setidaknya efektif menahan kejatuhan harga saham di lantai bursa ke level yang lebih rendah lagi di tahun 2008 lalu. Sepanjang 2008 lalu, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia terpangkas sekitar 50 persen.

Menurut Said, hampir semua BUMN yang sudah tercatat di bursa melakukan buy back sesuai imbauan pemerintah. Hanya sua saja yang tercatat tidak melakukan buy back. "Kimia Farma yang tidak, satu lagi saya lupa untuk buy back ini," katanya.

Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya
Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia

Bank Mandiri Kembali Raih Peringkat Satu Top Companies 2024 versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 Indonesia versi LinkedIn. Top Companies yang dirilis LinkedIn kali ketiga ini menyoroti 15 tempat kerja terbaik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024