VIVAnews - Hari ini, Kamis, 15 Januari 2009, PT Mandala Airlines akan menerbangkan pesawat Boeing 737-400 sebagai pesawat terakhir. Pesawat bernomor badan 23979 ini dipiloti oleh Kapten Cokro Suharto dengan Co-Pilot Kapten Yudhianto.
Pesawat dijadwalkan terbang melalui Bandara Cengkareng Soekarno-Hatta dengan tujuan Surabaya berkode RI 276. Pesawat ini berkapasitas penumpang 170 penumpang dan mengangkut 146 penumpang dengan All Mandala Class, serta 6 orang kru pesawat.
Setelah penerbangan terakhir ini Mandala akan mengganti pesawat Boeing dengan Airbus.
Chief Executive Officer Mandala Airlines, Warwick Brady mengatakan meski menghentikan operasi semua jenis pesawat Boeing, namun tujuan penerbangan tidak akan berubah.
"Kami berterimakasih kepada Boeing yang telah melayani para penumpang Mandala ke seluruh tujuan Indonesia," ujar Warwick seperti disampaikan dalam siaran pers Mandala, Kamis, 15 Januari 2009.
Head of Corporate Communication Mandala Trisia Megawati KD mengatakan penerbangan terakhir yang semula dijadwalkan rute Jakarta - Yogyakarta dipindah ke tujuan Jakarta - Surabaya karena alasan rotasi penerbangan.
Pesawat akan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 15.40 WIB. "Diperkirakan tiba di Bandara Juanda pukul 16.45 WiB," ujar Trisia.
Menurut Trisia, saat ini perusahaan telah menerapkan program One Single Aircraft. Strategi ini ditempuh guna mengurangi biaya perusahaan, termasuk, respons terhadap krisis global yang tidak bisa dihindari industri penerbangan.
Sebelumnya, Mandala telah menghentikan operasi B737-400 sebagian pada awal 2008. Usaha ini dilakukan sebagai upaya efisiensi sehingga memungkinkan para penumpang bisa menikmati perjalanan udara dengan pesawat baru yang lebih modern dan harga terjangkau.
Perusahaan yang dulunya dimiliki oleh Komando Strategis Angkatan Darat itu telah mendatangkan 30 armada baru Airbus baru senilai US$ 1,8 miliar. Kini, Mandala menerbangkan pesawat dengan rata-rata usia pesawat yang masih muda.
Mandala adalah maskapai nasional berumur 40 tahun yang telah dibeli oleh Indigo Partners dan Cardiag Internasional di tahun 2006. Pembelian Mandala didasarkan pada pertimbangan bahwa potensi yang bisa diraih terkait peluang bisnis penerbangan di dunia ketiga setelah China dan India.
Saat ini Mandala tengah menguatkan penerbangan domestik, agar saat pasar bebas berlangsung, pada 2010, Mandala telah siap. Berdasarkan data perusahaan, pangsa pasar Mandala mencapai 14 persen atau posisi ketiga setelah Garuda Indonesia (32 persen) dan Lion Air (20 persen).
Mandala kini menawarkan jaringan pelayanan yang luas untuk 20 tujuan penerbangan. Pesawat yang digunakan yaitu dengan armada Airbus A320 dan A319 dengan ketepatan jadwal dan kebersihan pesawat yang terjaga.
Mandala berambisi menjadi maskapai penerbangan dengan standar keselamatan. Untuk itu, Mandala telah mendapatkan sertifikasi IOSA dari IATA. Selain itu, Mandala juga telah menjalani audit dari Airbus, Boeing dan Sejumlah perushaan di bidang perminyakan yang telah memberikab persetujuan untuk terbang bersama Mandala.
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Seorang pria asal Malang, Jawa Timur yang dulunya adalah guru bagi banyak pendeta akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Keputusan dia menjadi mualaf tentu menyita
UGM: Tiga Kunci Sukses Berkarir, Kuasai Jejaring, Mampu Berkomunikasi, Punya Semangat Daya Juang
Wisata
20 menit lalu
Direktur Pemasaran dan Penjualan, Bisnis Indonesia Group, sekaligus Alumni UGM, Hery Trianto membagikan pengalamannya di bidang media, dalam pembekalan kepada 1.387 Calon
Irham menyampaikan, longsor di tebing tersnut terjadi 3 kali saat desa tersebut diguyur hujan deras pada tahun ini. Diduga tidak kuat menahan gerusan ai hujan.
Jelang Pilkada 2024, Kapolres Waykanan Menyapa Tokoh Adat
Lampung
sekitar 1 jam lalu
Kapolres Way Kanan AKBP Pratomo Widodo didampingi Kasat Intelkam Iptu Asep Komarudin menyambangi kediaman tokoh adat, di kediamannya bapak Ikroni gelar Sunan Kemala Raja
Selengkapnya
Isu Terkini