VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menguat kembali (rebound), setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup terkoreksi.
IHSG ditutup pada sesi I Jumat, 16 Januari 2009 naik 1,90 poin atau 0,14 persen ke level 1.345,39.
Total volume sebanyak 908,9 juta dan nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 523,46 miliar, dengan frekuensi sejumlah 19.145 kali. Sebanyak 45 saham menguat, 43 melemah, dan 36 stagnan, serta 333 saham tidak terjadi transaksi.
Menurut Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing, sentimen penguatan bursa regional yang terimbas menguatnya kembali bursa Dow Jones semalam menjadi pemicu penguatan IHSG.
"Optimisme investor pada paket stimulus ekonomi sebesar US$825 miliar dan pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa menjadi katalis pembelian kembali saham di pasar bursa," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat.
Dia memperkirakan, penguatan IHSG akan berlanjut pada perdagangan sesi II akhir pekan ini. Pasalnya, investor akan memburu saham-saham unggulan. "Kisarannya ada di level 1.320-1.380," kata Pardomuan.
Di bursa Asia saat IHSG ditutup juga bergerak positif. Hang Seng Index menguat 36,68 poin atau 0,28 persen di posisi 13.280,53, Nikkei 225 terangkat 119,42 poin (1,49 persen) ke level 8.142,66 dan Straits Times Singapura naik 10,72 poin atau 0,63 persen menjadi 1.714,54.
Bursa Wall Street, pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB juga kembali menguat. Indeks Dow Jones menguat 12,35 poin atau 0,15 persen ke 8.212,49. Indeks Nasdaq terangkat 22,20 poin atau 1,49 persen ke 1.511,84 dan indeks S&P 500 naik 1,12 poin atau 0,13 persen ke 843,74.
Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang ditutup menguat Rp 350 (3,25 persen) ke level Rp 11.100, PT Indosat Tbk (ISAT) terangkat Rp 100 (1,75 persen) di posisi Rp 5.800, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) naik Rp 75 (2,14 persen) menjadi Rp 3.575, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menguat Rp 50 atau 1,60 persen ke level Rp 3.175, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang naik Rp 50 (1,08 persen) ke level Rp 4.650.
