VIVAnews - Tren pemain naturalisasi bukan hanya diberlakukan Singapura. Vietnam mendapatkan dua pemain naturalisasi dari "musuhnya" di Piala AFF 2008 lalu.
Dua mantan pemain nasional Thailand, Nirut Surasiang dan Sakda Jermdee, mendapatkan kewarganegaraan Vietnam, Jumat 15 Januari 2009. Keduanya dianggap layak mendapat status ini karena sudah lima tahun menempa diri di V-League (Liga Vietnam) bersama klub Pisico Bình Ðinh.
Kepastian keduanya menjadi warga negara Vietnam dikonfirmasi oleh manajer klub, Huynh Mau, setelah mendapat lampu hijau dari Menteri Kehakiman Vietnam.
"Keputusan ini membuat kekuatan tim kami akan bertambah. Mudah-mudahan musim depan kami bisa meraih gelar juara," ujar Mau seperti dilansir AP.
Anehnya, Vietnam mendapatkan pemain naturalisasi dari seterunya di Piala AFF 2008 lalu. Ya, Vietnam memang mengalahkan Thailand di final sekaligus mencatatkan sejarah sebagai juara baru di turnamen antarnegara ASEAN itu.
Ini juga bagian dari keinginan Vietnam untuk mempertahankan supremasinya di kawasan Asia Tenggara. Tambahan kekuatan ini akan membuat Vietnam semakin menakutkan.
Surasiang merupakan defender timnas Thailand yang sudah mencetak empat gol dari 36 caps. Di usia 29 tahun, Surasiang telah mempersembahkan gelar Piala Vietnam musim 2003-2004. Sedangkan Jermdee merupakan gelandang yang pernah ikut seleksi Persib Bandung di Liga Indonesia.
Vietnam sebenarnya sudah membuka pintu bagi para pemain naturalisasi sejak 2000 lalu. Saat ini saja tercatat lebih dari 100 pemain asing bercokol di V-League. Sebagian besar berasal dari Afrika dan Eropa Timur.
Namun, ada rumor tak sedap menggantung dalam keputusan ini. Pasalnya, pemilik klub, Doan Nguyen Duc, merupakan orang terkaya di Vietnam dengan kekayaan mencapai 350 juta dolar AS (lebih dari Rp 3 triliun). Pengaruh yang dimiliki Nguyen menjadi faktor terbesar mengapa dua pemain nasional Thailand itu mudah mendapat kewarganegaraan.
Prestasi Pisico Bình Ðinh di V-League juga tak terlalu membanggakan. Dengan empat pemain asing --tiga diantaranya dari Brasil-- mereka hanya berhasil finis di peringkat 14 musim lalu.
Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik
M57+ Institute melaporkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, Nurul Ghufron, ke Dewan Pengawas atau Dewas KPK. Ghufron dilaporkan atas dugaan pelanggaran etik.
