VIVAnews - Meskipun pada perdagangan Jumat 16 Januari 2009, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 1,52 persen, selama sepekan IHSG melemah 3,73 persen.
Titik terendah indeks sepanjang pekan ini di level 1.329 dan tertinggi 1.416. Selain mengikuti gerak bursa regional yang melemah, indeks juga dipengaruhi penurunan harga minyak mentah dunia. Kondisi itu ikut menyeret harga komoditas lain turun.
"Investor menilai pelemahan harga komoditas sebagai tanda perekonomian dunia masih melemah," kata analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, dalam risetnya yang diterima VIVAnews di Jakarta, akhir pekan ini.
Kebijakan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang menurunkan produksi belum mampu mengatasi anjloknya harga minyak.
"Beberapa topik yang menyita perhatian investor pekan lalu adalah penurunan harga BBM bersubsidi, kasus Sarijaya Sekuritas, serta perkembangan aksi korporasi grup Bakrie," ujar dia.
Namun, pada perdagangan pekan depan, investor sebaiknya mencermati keluarnya laporan keuangan perusahaan finansial di Amerika Serikat (AS). Selain itu, investor diharapkan mencermati data indeks harga konsumen, penjualan rumah, serta pengangguran.
Dari dalam negeri, penerapan aturan baru auto rejection, penawaran tender (tender offer) Indosat, serta perkembangan aksi korporasi grup Bakrie masih akan menjadi perhatian pelaku pasar.
"Dari weekly chart terlihat, kenaikan indeks yang terjadi sejak menyentuh bottom akhir November mulai tertahan," ujar dia.
Menurut dia, indeks mulai pola konsolidasi baru. Minimnya sentimen positif menyebabkan indeks sulit bergerak naik lebih lanjut. Volume perdagangan juga terlihat lebih rendah dibandingkan pekan lalu.
"Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 1.325 dan resistance 1.451," katanya.
TNI AL Bekuk Penyelundup Kristal Haram dari Malaysia Senilai 19 Miliar di Pulau Siondo
Prajurit TNI AL yang berhasil memburu dan menangkap pelaku berasal dari satuan Tim F1QR Lantamal IV Batam, Koarmada I
