Operasi Kelamin Ganda

Bayi Ini Butuh Bantuan Anda

VIVAnews - Noval Akram Ramadhan (1,5) bocah berkelamin ganda asal Bogor, Jawa Barat hingga kini belum memiliki status yang jelas sebagai warga negara Indonesia.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Sejak lahir dokter memvonis Noval memiliki jenis kelamin ganda. Akibatnya, hingga kini Noval sulit mendapatkan akta kelahiran.

Statusnya yang masih samar,  membuat kedua orang tunya kesulitan untuk mengakui anaknya terlahir apakah sebagai lak-laki atau perempuan.

"Hingga kini kami sulit mendaftarkan Noval ke catatan sipil untuk memperoleh akta kelahiran, karena statusnya yang masih samar itu," ujar Wahyudin, ayah kandung Noval. 

Tak tega melihat kondisi anak yang tanpa status, kedua orang tuanya berniat untuk melakukan operasi kelamin. Berbagai rumah sakit di Bogor pun disambanginya, namun lagi-lagi harus terbentur biaya yang tidak sedikit, sang ayah yang sehari-harinya bekerja sebagai satpam di salah satu pabrik.

"Kami sudah tanyakan ke beberapa rumah sakit, rata-rata biaya yang harus kami keluarkan berkisar Rp 10 juta lebih, dan kami tidak punya uang sebanyak itu," kata Deni saat berbincang-bincang degan VIVAnews.

Padahal  anak ketiga dari pasangan Deni Wahyudin dan Ernasari, warga Gang Mantri Guru, Rt 02, Rw 01, Kelurahan Kedung Jaya, Kota Bogor ini, awalnya dinyatakan lahir normal dengan jenis kelamin perempuan.

Namun tiga hari kemudian, saat dibawa pulang ke rumah ternyata muncul tonjolan di bagian kewanitaannya sehingga dirinya terlihat juga memiliki jenis kelamin laki-laki.

Kondisi ini terus berlanjut hingga dirinya berusia lebih dari satu tahun. Oleh kedua orang tuanya, Noval diklaim sebagai anak laki-laki.

Namun yang membingungkan saat buang air kecil, air seni justru keluar dari bagian kewanitaannya. Akibat ketidak jelasan jenis kelamin inilah, kedua orang tua Noval kebingungan untuk mendaftarkan akte kelahiran bocah ini.

Kedua orang tuanya sudah membawa Noval ke dokter untuk melakukan operasi kelamin, namun akibat tidak memiliki biaya, rencana ini diurungkan.

Untuk operasi kelamin, dokter sebuah rumah sakit di Bogor mematok biaya Rp 10 juta. Sedangkan pendapatan sang suami yang bekerja sebagai satpam tak cukup untuk membiayai operasi ini.

Laporan : Ayatullah Humaeni | Bogor

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024