Inilah Sumbangsih Dinasti Bush Bagi Amerika

VIVAnews - Jauh sebelum George Walker Bush resmi menjadi presiden ke-43 Amerika Serikat (AS), dia telah memutuskan untuk melakukan tindakan berbeda dari ayahnya yang juga pernah menjabat sebagai presiden, George Herbert Walker Bush. Namun di masa-masa terakhir pemerintahannya setelah delapan tahun memimpin, ternyata tindakan si anak tak jauh beda dengan sang ayah.

Kedua Bush pernah menikmati popularitas di masyarakat. Mantan Presiden Bush memenangkan penghargaan karena keberhasilannya menangani Perang Teluk tahun 1990 yang memaksa Irak keluar dari Kuwait. Sedangkan Presiden Bush junior mampu menenangkan negara yang merasa terancam setelah serangan 11 September 2001 itu. Bush junior gembar-gembor berjanji bahwa dunia akan segera mendengar tentang Amerika.

Namun dalam periode kepemimpinan masing-masing, keduanya juga mendulang kekhawatiran publik. Bush senior dikritik karena tidak menyentuh persoalan ekonomi- meski dia memang tampak tidak mampu mengatasinya. Bush junior dipermalukan atas caranya menangani perang di Irak dan Afghanistan. Dia kemudian dikritik karena kekuasaan ideologisnya dan terlambat campur tangan saat ekonomi semakin jatuh lebih dalam daripada di masa pemerintahan ayahnya.

Ada Apa dengan Lolly? Ungkapan Capek dan Keinginan Hidup Tenang Jadi Sorotan

Dengan George W. Bush akan kembali ke Texas, pakar sejarah akan menilai warisan Bush dalam konteks jangka waktu empat tahun jabatan ayahnya sebagai presiden. "Kemungkinannya adalah bahwa Bush senior akan terlihat lebih berperan mantap dan memiliki persiapan lebih baik," kata Bruce Buchanan, seorang profesor dan pakar kepresidenan di Universitas Texas.

Cal Jillson, profesor ilmu politik di Universitas Southern Methodist, menyebut Bush senior "secara dramatis lebih berprestasi" dalam kebijakan domestik maupun kebijakan luar negeri, daripada anak lelakinya. Namun, lanjut Jillson, "Mereka pada kenyataannya akan menyombongkan diri di akhir masa kepresidenan pada sejarah modern."
 
Ironisnya, George W. Bush berangkat dari niat untuk menjadi presiden yang jauh berbeda dengan ayahnya. Dia ingin melakukan hal-hal berguna di masa pemerintahannya.  Dia ingin menggunakan kekuatan politik untuk masalah yang berlangsung dalam periode lama, sesuatu yang menurutnya tidak dilakukan ayahnya setelah Perang Teluk.

"Itu adalah aspek kepribadiannya dan jelas menunjukkan bahwa jika dia ingin duduk di Gedung Putih, maka dia ingin melakukan sesuatu," kata Wayne Slater, wartawan politik harian Dallas Morning News dan salah seorang penulis biografi George W. Bush. "Dia tidak ingin menjadi seseorang yang hanya tampak sebagai seorang pejabat berwenang."

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ABC, Presiden George W. Bush mengatakan: "Satu dari beberapa hal yang saya pelajari dari pemerintahannya [Bush senior] adalah bahwa menjadi anak seorang presiden jauh lebih berat daripada menjadi seorang presiden... Maksud saya, sangat menderita memiliki seseorang yang kita sayangi dilempar sana-sini dalam sebuah proses politik." Kedua Bush duduk bersama dalam wawancara dengan "Fox News Sunday" akhir pekan lalu.

"Yang menarik adalah bahwa seorang presiden memiliki banyak penasihat," kata Bush junior. "Namun apa yang tidak pernah dimiliki seorang presiden adalah seseorang yang memberikan cinta tanpa syarat. Anda bisa memiliki banyak penasihat yang memberi saran, tetapi Anda jarang memiliki orang yang menelepon dan mengatakan 'I love you, son' atau 'Hang in there, son'... dan memberikan sesuatu yang nyaman yang- Anda tahu, dibutuhkan seorang presiden."

Walau menyayangi ayahnya, Bush junior juga yakin bahwa terdapat beberapa masalah serius dalam pemerintahan ayahnya.

Charles Black, ahli strategi Partai Republik mengatakan, "Dia merasa ayahnya bergantung pada banyak pencapaian Washington dan orang-orang yang tidak sungguh-sungguh bekerja untuknya." Dia [Bush senior] memiliki sikap anti-lobi dan anti-Republikan yang telah berkembang selama bertahun-tahun dan efektif di pemerintahan lain."

Presiden Bush mulai berkantor 2001 silam dengan segolongan kecil pemain politik Washington yang loyal sekaligus penuh curiga. Rencananya pada saat itu adalah mengendalikan kapal yang lebih kuat. Dia ingin agar di Gedung Putih ada kontrol yang lebih baik dan anggota kabinetnya tetap dengan kendali yang lebih longgar.

"Anak lelaki itu [Presiden Bush] datang dengan pemikiran bahwa dia akan bisa menghindar dari anggapan pengecut dan akan bergerak ke depan, dia akan kuat menghadapi masalah ekonomi dan kebijakan luar negerinya," kata Jillson.

Namun demikian, apa yang Presiden Bush rencanakan tidak berjalan sesuai rencana "berkat" peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar kendalinya, seperti serangan teroris 11 September dan Badai Katrina.

"Saya ingat duduk di kantornya di Austin pada musim panas 1998 dan dia berkata: "Jika saya menjabat presiden, ada enam hal yang akan saya lakukan,'" kenang Black. "Dan itu adalah enam hal yang dikatakannya juga dalam kampanye tahun 2000. Beberapa di antaranya terlaksana, tetapi tidak ada dalam keenam hal itu berakhir dengan prioritas untuk memerangi terorisme dan Keamanan Tanah Air."

5 Fakta Menarik Jelang Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23

Warisan politik keluarga Bush mungkin tidak akan berakhir dengan pensiunnya Bush pada 20 Januari nanti. Dinasti politik keluarga Bush dimulai dengan Prescott Bush, senator AS dari Connecticut, ayah dari George H.W Bush dan kakek dari George W.Bush dan Jeb Bush, mantan gubernur Florida.

George H.W Bush baru-baru ini berkata bahwa Jesh Bush akan menjadi presiden yang baik, tetapi anak lelakinya ini memilih keluar dari persaingan kursi Senat terbuka pekan lalu dan tampaknya akan mengakhiri ambisi politiknya.

"Sekarang mungkin adalah saat-saat buruk karena kami telah memiliki cukup Bush di sana," kata Bush senior di awal wawancara "Fox News Sunday". Namun, masih ada anak lelaki Jeb, yaitu George Prescott Bush. Keluarga Bush memandang bahwa putra mereka yang berusia 32 tahun ini bisa menjadi kandidat potensial dalam kancah perpolitikan AS dalam beberapa tahun mendatang. (AP/Los Angeles Times)

Wika Salim Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana
Pengemudi Fortuner arogan pakai pelat palsu TNI.

Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung

Polisi masih mencari barang bukti berupa pelat dinas TNI palsu yang digunakan seorang pria berinisial PGWA pada mobil Fortunernya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024