Hexindo Jajaki Stock Split

VIVAnews - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) dikabarkan sedang menjajaki rencana memecah nominal saham (stock split).

Sumber VIVAnews mengatakan, rencana tersebut bakal ditempuh perseroan untuk meningkatkan likuiditas dan volume perdagangan HEXA di saat bursa saham sedang dilanda krisis.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

"Kabarnya, perseroan sudah menunjuk manajer investasi asing untuk membantu pelaksanaan stock split itu," ujarnya di Jakarta, Selasa malam, 20 Januari 2009.
 
Sales & Marketing Director Hexindo Tony Endroyoso ketika dimintai konfirmasi mengatakan, perseroan sampai saat ini belum berencana memecah nilai nominal sahamnya kembali. "Terakhir, kami lakukan pada 2007," tuturnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 21 Januari 2009.

Dia mengakui, pada saat ini perseroan sedang fokus untuk meningkatkan pendapatan usaha dari penjualan alat-alat berat HEXA. "Memang di saat kondisi ekonomi global dilanda krisis, volume penjualan kami tidak sebesar tahun sebelumnya. Tapi, permintaan dari sektor perkebunan, pertambangan, dan kontruksi tetap ada," ujar Tony.
 
Per 31 Desember 2008, Hitachi Construction Machinery memiliki saham berkode HEXA sebesar 48 persen dan Itochu Corporation 22 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Rabu pukul 10.48 WIB, HEXA menguat Rp 100 di level Rp 710. Broker Valbury Asia Securities dengan kode CP tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Hexindo.

Menurut pengamat dan praktisi pasar modal Deni Hamzah, momentum stock split akan memicu saham lebih likuid di pasar modal. Sebab, harga saham menjadi lebih terjangkau oleh pelaku pasar domestik, terutama ritel.

Namun, kata dia, perihal menguat atau turunnya harga saham akibat adanya rencana tersebut tidak terlalu berpengaruh saat ini. Sebab, investor lebih memilih saham dengan alasan berfundamental menjanjikan. "Tapi, HEXA masih layak beli," ujar Deni.

Hingga akhir September 2008, distributor alat berat merek Hitachi itu telah membukukan laba bersih sekitar Rp 190-200 miliar.

Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024