VIVAnews - Selasa siang, 20 Januari 2009 waktu Amerika Serikat atau Rabu, 21 Januari 2009 pukul 00.05 WIB, jutaan mata memandang ke satu arah, gedung Capitol, Washington. Di tempat itulah, Barack Obama melafalkan sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44.
Nun jauh di Indonesia, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, mata seorang lelaki bernama Effendi juga berkaca-kaca. Mantan guru Obama di SD Besuki itu mengaku bangga dan terharu. "Senyum Obama tidak berubah," kata Effendi ketika ditemui dalam acara syukuran pelantikan Obama di SDN 01 Menteng Jakarta Pusat, Rabu 21 Januari 2008.
Kata Effendi, Obama memiliki senyum yang khas. Dia bersyukur, senyum yang diingatnya dari Obama kecil, masih dia lihat dari layar televisi.
Effendi lantas mengenang peristiwa 39 tahun lalu. Saat itu tahun 1970, Obama adalah muridnya di kelas 3 SD Besuki. "Dia bukan anak yang pintar sekali, rata-rata, lima besar," kata Effendi. Obama, kata dia, menonjol dalam mata pelajaran Ilmu Bumi dan pelajaran berhitung.
"Dia anaknya kritis, sering bertanya," tambah Effendi. Dalam pergaulan di kelas, Obama jauh dari kesan canggung. Dia ceria,selalu tersenyum dan juga jahil.
Menurut Effendi Obama sering menjahili teman sekelasnya bernama Sandra. Caranya, "Nusuk Sandra pakai pensil sampai Sandra teriak dan mengagetkan kelas," kata Effendi.
Effendi juga masih ingat satu hal, Obama yang kidal sering menggambar tokoh superhero, misalnya Superman.
Sebagai guru, Effendi punya harapan khusus untuk mantan muridnya itu. "Semoga ada perubahan dalam segala hal. Amerika Serikat jadi sahabat bagi negara di seluruh dunia," kata dia. Effendi juga berharap bisa bertemu dengan Obama.
Skema Kredit Honda Stylo 160, Cicilan Mulai Rp1,1 Jutaan
Honda Stylo 160 tampil dengan desain yang memadukan aura klasik dan modern.
