Putusan Pengadilan Banding Amsterdam

Legislator Belanda Divonis Menghina Islam

VIVAnews - Pengadilan Banding Amsterdam memutuskan legislator sayap kanan Belanda, Geert Wilders, bersalah telah menghina Islam. Pengadilan banding membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama yang menyatakan perbuatan pemimpin Partai Kebebasan itu menyakitkan, namun bukan pidana.

Wilders memimpin partai yang memiliki 9 kursi di 120 majelis rendah parlemen Belanda. Wilders membangun popularitas dengan menebarkan ketidaksukaan pada imigran Muslim di Belanda. "Saya sudah muak dengan Islam di Belanda; jangan biarkan lebih banyak Muslim lagi berimigrasi," tulisnya suatu waktu di koran nasional De Volkskrant.

Wilders muncul menjadi berita utama di dunia ketika Maret 2008 lalu melalui filmnya, Fitna, menyatakan kitab suci Islam, Alquran, merupakan buku fasis. Wilders menampilkan Islam dalam filmnya sebagai sumber terorisme.

Sebelumnya tahun 2007, Wilders juga menyerukan pelarangan Quran yang harus "diperlakukan sama dengan larangan atas Mein Kampf". Mein Kampf, karya Adolf Hitler itu, dianggap sama-sama menentang nilai-nilai Barat.

Pernyataan-pernyataan itu kemudian oleh Pengadilan Banding pada Rabu, 21 Januari 2009, ini dinyatakan sebagai "Generalisasi berlebihan ... yang dapatĀ  dihitung sebagai pernyataan kebencian." Tiga hakim yang mengadili menyatakan retorika anti-Islam Wilders telah melawan hak kebebasan berpendapatnya sendiri dan Wilders karenanya dinilai telah melewati haknya sebagai anggota parlemen.

Namun belum jelas, berapa vonis untuk Wilders dalam perkara ini. Sementara Wilders sendiri menanggapi dakwaan itu sebagai "hari berkabung untuk diriku dan kemerdekaan menyampaikan pendapat".

Gerard Spong, pengacara pembela kelompok Islam yang mendorong pengadilan Wilders, menyambut baik putusan banding itu. "Ini hari yang membahagiakan bagi pengikut Islam," kata Spong.

Biasanya Pengadilan di Belanda jarang terlibat dalam debat publik seperti ini. Namun pengadilan menyatakan, kasus Wilders adalah pengecualian karena dianggap mengganggu kepentingan umum.

Persepsi sebagian masyarakat Belanda terhadap Islam menjadi miring ketika terjadi pembunuhan pembuat film Theo van Gogh pada tahun 2004 lalu. Gogh yang membuat film tentang Islam itu dibunuh oleh kelompok muslim radikal Belanda. Kasus ini membuat muncul ketegangan warga asli dengan populasi imigran Muslim dari Maroko dan Turki. (AP)

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS
4 ABG di Bekasi Tawuran Pakai Panah

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Polisi menangkap 4 Anak Baru Gede (ABG) yang tawuran di Kota Bekasi pada Sabtu dini hari, 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024