Tekan Kematian Bayi

Ribuan Posyandu di NTB Direvitalisasi

VIVAnews - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat akan menggiatkan kembali 5747 posyandu di seluruh NTB, untuk mengatasi masalah Gizi Buruk yang terjadi selama ini. Revitalisasi dilakukan untuk menekan angka kematian bayi.

Kepala Biro Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) NTB Arsyad Gani mengatakan, setelah bergulirnya otonomi daerah peran posyandu di tingkat bawah mulai berkurang. Kerja anggota posyandu dinilai monoton sehingga masyarakat enggan mendatangi posyandu.

"Kecendrungan itu yang melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap posyandu,seharusnya anggota posyandu aktif untuk mendatangi kliennya," katanya kepada wartawan di Mataram.

Untuk meningkatkan kinerja anggota posyandu, pihaknya akan memberikan intensif yang memadai kepada kader posyandu tersebut.

Bahkan pemerintah juga melibatkan lembaga lain seperti kelompok PKK. dengan demikian diharapkan posyandu dapat memberikan informasi aktual tentang kondisi bayi terutama perkembangan gizinya.

Sementara ini banyak ibu muda yang kesulitan mengurus anak lantaran kurangnya informasi mengenai kesehatan ibu dan anak. Program revitalisasi ini akan dipercepat sehingga pada 2013 nanti tidak ada lagi kasus gizi buruk yang terjadi di NTB.

"Sebelumnya kan pernah ada bidan desa, nah untuk memperkuat program ini kami juga akan libatkan kelompok posyandu diseluruh kabupaten dan kota se NTB," ujarnya.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia
Plt Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Chatarina Muliana.

Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024