Harga BBM Turun Bukan Karena Yudhoyono

VIVAnews – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, meminta pemerintah tidak menggunakan instrumen penurunan harga Bahan Bakar Minyak dalam kampanye.

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

“Turunnya harga BBM di Indonesia itu, hanyalah hasil dari turunnya harga minyak mentah dunia secara drastis,” kata Pramono di kantor Megawati Institute, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis 22 Januari 2009.

Sebelumnya Partai Demokrat memasang iklan di media massa selama berhari-hari. Iklan itu mengangkat kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurunkan harga BBM awal 2009. Partai ini merupakan pengusung Yudhoyono maju ke presiden pada pemilu 2004.

Membintangi Drakor Populer The Matchmakers, Inilah Profil dan Fakta Tentang Jung Shin Hye!

Pramono menyarankan pemerintah mempertimbangkan kembali penayangan iklan semacam itu. Sebab, melalui iklan itu pemerintah seolah-solah ingin menyampaikan ke publik bahwa turunnya harga BBM merupakan keberhasilan pemerintah.

“Apalagi diberikan kesan juga sebagai bagian dari keberhasilan Partai Demokrat,” kata Pramono.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Menurut Pramono, bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap menayangkan iklan itu di media massa, maka akan mengarah ke kebohongan publik.

[dok. KoinWorks]

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

KoinWorks, menjalin kemitraan strategis dengan PT Indonesia Distribution Hub alias IDH.ID, guna memberikan kemudahan pembayaran melalui layanan Pay Later

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024